Aktifitas ilegal logging dan menduduki areal kawasan hutan lindung dan kegiatan sengaja membakar serta merubahnya menjadi perkebunan sawit diduga kuat pemicu kebakaran Hutan Lindung Batang Ulak Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar.
Lokasi kebakaran yang telah lebih dari sepekan itu terjadi di Perbukitan Kabupaten Kampar tepatnya di Kawasan Hutan Lindung Batang Ulak Kecamatan Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar yang bersebelahan dengan Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling.
Public Relations Sinarmas Forestry Wilayah Riau Ir. Nurul Huda, MH, M.I.Kom, didampingi Fire Tim Head Priyanto kepada wartawan menjelaskan, segala daya upaya dari tim yang tergabung dengan Satgas Karhutla Riau telah dilakukan baik dari darat maupun water bombing dari udara, namun karena medan yang sulit perbukitan yang sempit dengan ketinggian 1500 feet dari permukaan laut membuat baik tim darat yang terdiri dari 3 regu (36 orang) dari Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Sinarmas bersama TNI/POLRI dan Manggala Agni dan Tim Satgas udara Heli S61 BNPB dan Heli Superpuma milik Sinarmas harus kerja ekstra.
”Tim darat RPK Sinarmas Forestry bersama RPK Mitra Sinar Mas dari PT PSPI telah satu minggu memadamkan api di perbukitan Hutan Lindung Batang Ulak ini,” ujar Nurul Huda.
Ia menjelaskan, tim darat Sinarmas mendapatkan kesulitan karena di samping medan yang sulit dengan tingkat kemiringan rata-rata sekitar 45 derajat sampai 65 derajat, juga sumber air yang relatif jauh lebih kurang 1 kilometer sampai 2 kilometer, praktis tim darat harus kerja ekstra. Beberapa hari ini tim darat dibantu pemadaman melalui udara baik dari Heli BNPB jenis Skorsky dan S61 maupun Heli Superpuma Sinarmas yang masing-masing kapasitas angkut air 5000 liter. “Kita dari perusahaan Sinarmas mengerahkan 2 Heli, selain Superpuma juga mengerahkan Heli B3 PK-DAM untuk distribusi logistik, peralatan dan personil. Kawasan yang kita padamkan ini adalah merupakan Hutan Lindung Batang Ulak yang berada di luar kawasan mitra Perusahan Sinarmas PT PSPSI,” terangnya.
“Selain bentuk respon perusahaan Sinarmas yang tergabung dalam Satgas Karhutla Riau juga kita mengkhawatirkan jika akan terjadi loncatan api sebagaimana pengalaman pengalaman kami sebelumnya yang bisa saja membakar lahan konsesi mitra Sinarmas,” imbuhnya.
Nurul menambahkan, kepada aparat keamanan dan pemerintah setempat maupun stakeholder terkait pihaknya juga telah memberitahukan atas terjadinya Karhutla di perbukitan ini baik secara lisan maupun tertulis.
(Sumber: Goriau )