Meski lebaran Idul Adha 2018, tim Satgas Karhutla Riau tetap bekerja melakukan patroli rutin dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang masih terjadi di beberapa wilayah di Riau. Sebagaimana diketahui kebakaran masih saja terjadi di Kabupaten Rokan Hilir sebagai daerah terparah dan Dumai.
Sebagaimana Intruksi Komandan Satgas Karhutla Riau Danrem 031/WB Brigjen TNI Sony Aprianto jangan sampai muncul asap pada saat pelaksanaan Asian Games di Jakarta dan Palembang. Sehingga pemadaman di lapangan tidak kenal lelah dan tidak mengenal waktu lagi.
Rabu (22/8) dimana seluruh umat Islam merayakan hari Idul Adha ternyata anggota Satgas Karhutla masih berjuang di lapangan melakukan pemadaman. Begitu juga yang melakukan patroli rutin.
“Hari ini kami tetap bekerja patroli dan Water Bombing. Ada beberapa titik yang kami lakukan Water Bombing di Rohil Dumai dan Pelalawan, “jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edwar Sanger kepada Tribun Rabu (22/8).
Menurut Edwar Sanger kata kunci pada tim Satgas Karhutla Riau adalah 247 yang berartikan 24 jam dan 7 hari berjibaku di lapangan melakukan Pemadaman. Ini dilakukan menurutnya demi Riau dan Indonesia bebas dari asap.
“Kawan-kawan satgas semua aktif dalam tugasnya masing-masing. Tim darat terdiri dari TNI Polri dan BPBD serta Manggala Agni yang terus melakukan patroli dan pemadaman dari darat. Ditambah tim udara yang dilakukan dengan water bombing, “ujar Edwar.
Selain melakukan pemadaman dengan Helikopter milik Satgas pihaknya juga dibantu Helikopter superpuma dari Sinarmas yang tentunya meringankan beban Satgas dalam melakukan Pemadaman melalui udara. “Pihak swasta juga Alhamdulillah ikut berperan membantu kami, seperti bantuan dari Helikopter Sinarmas melakukan Water Bombing, “ujarnya.
Sebagaimana hasil patroli Rabu pagi kebakaran lahan muncul lagi di Sungai sembilan Dumai dan Samsam Kandis, kemudian Bukit Kesuma Pelalawan. “Alhamdulillah semuanya dapat kami minimalisir agar tidak meluas. Pak Gubri dan Dansatgas terus memantau perkembangan setiap saat atas kondisi ini. Hujan yv turun beberapa saat ini juga sangat mendukung dalam upaya pemadaman dilapangan, “ujar Edwar Sanger.
Pihaknya juga tetap menghimbau masyarakat untuk jangan membuka lahan dengan cara membakar, karena dengan kondisi kemarau kering saat ini sangat rawan terjadi kebakaran. “Kami menghimbau agar masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar. Mari kita jaga Riau agar bebas dari kabut asap,”jelasnya.
Sementara berdasarkan pantauan dari BMKG Rabu (22/8), titik panas di Riau hanya terpantau satu titik di Pelalawan 1 titik. Namun di daerah lain di Pulau Sumatera terpantau 52 titik panas diantaranya Jambi 19 Titik, Sumsel 15 titik, Bangka Belitung 12 titik, Lampung 3 titik, Bengkulu dan Kepri masing-masing 1 titik.