Jakarta, 23 Oktober 2018 – Bagi banyak orang koran bekas mungkin tidak memiliki arti. Apalagi ketika sudah menjadi pembungkus makanan. Namun, bagi Alfia, gadis kecil yang berasal desa terpencil, yaitu Desa Tanjung Sari, Grobogan, Jawa Tengah, koran bekas pembungkus nasi jagung menjadi salah satu sarana menumbuhkan minat menulisnya. Alfia bahkan berhasil menjadi salah satu pemenang dalam Festival Penulis Cilik SiDU (FPCS) 2018.
FPCS 2018 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Ayo Menulis Bersama SiDU” yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan anak melalui kebiasaan menulis secara berkelanjutan.
Melalui karya tulisnya, Alfia yang bernama lengkap Alfia Kirana Maheswari (10 tahun), menuangkan harapannya tentang “Indonesia Menjadi Negeri 1000 Pesawat Terbang”. Karya tulisnya tersebut juga tak lepas dari kekagumannya terhadap sosok BJ Habibie, Mantan Presiden Indonesia ketiga yang memiliki beberapa karya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satunya pesawat terbang.
Selain Indonesia yang dapat mandiri dalam memproduksi pesawat terbang, Indonesia bebas sampah plastik juga menjadi harapan dari pemenang lainnya dalam FPCS 2018. Nisa, Juara I Festival Penulis Cilik SiDU (FPCS) 2018, bercerita tentang kekhawatirannya melihat penggunaan plastik yang berlebih dan mengajak masyarakat memulai “diet” sampah plastik.
Kekhawatiran Nisa akan sampah plastik bermula ketika ia membaca artikel tentang penyu yang mati karena memakan sampah plastik di laut. Sejak saat itu, Nisa berusaha mengurangi pemakaian plastik –yang dalam tulisannya ia bahasakan dengan “diet” sampah plastik—di kesehariannya. Misalnya ketika menemani ibunya belanja, ia memilih untuk memakai tas kain dibandingkan plastik. Begitu juga ketika membeli makanan, ia memilih untuk membawa tempat makannya sendiri.
“Saya senang bisa menyampaikan harapan saya untuk Indonesia melalui tulisan. Menurut saya, menulis adalah cara yang menyenangkan untuk menyampaikan ide dan imajinasi. Melalui Festival Penulis Cilik SiDU, saya berharap bisa menginspirasi banyak orang untuk ikut ‘diet’ plastik,” tutur Nisa yang bernama lengkap Siti Juneeta Khairunnisa.
Alfia dan Nisa merupakan dua dari 6.137 anak sekolah dasar dari berbagai wilayah di Indonesia yang mengirimkan karya tulis bertema “Harapanku untuk Indonesia di Masa Mendatang” dalam FPCS 2018.
Digagas sejak tahun 2017, FPCS merupakan inisiatif dari Sinar Dunia (SiDU) Buku Tulis, salah satu produk unggulan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Ayo Menulis Bersama SiDU” yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan anak melalui kebiasaan menulis secara berkelanjutan.
“Kami sangat senang melihat antusiasme anak-anak dalam berpartisipasi di FPCS tahun ini. Jumlah karya tulis yang masuk tahun ini meningkat sekitar 151% dibanding tahun sebelumnya. Kami berharap FPCS bisa menjadi wadah untuk menumbuhkan minat menulis anak serta mengajarkan mereka untuk berpikir kritis terhadap isu di sekitarnya,” tutur Head of Domestic Cultural Business Unit APP Sinar Mas Santo Yuwana.
Dari ribuan karya tulis yang masuk, SiDU Buku Tulis memilih tiga juara dengan karya tulis paling menarik. Mereka adalah Siti Juneeta Khairunnisa (Solo), Juara I FPCS 2018 dengan judul karya tulis “Indonesia Bebas Sampah Plastik”; Alfia Kirana Maheswari (Grobogan), Juara II FPCS 2018 dengan judul karya tulis “Indonesia Menjadi Negeri 1000 Pesawat Terbang”; dan Bianca Alexandria Situmorang (Jakarta), Juara III FPCS 2018 dengan karya tulis “Tiga Harapanku untuk Indonesia Terinspirasi dari Film Zootopia”.
Sebagai pemenang, karya tulis mereka berhak diterbitkan di salah satu majalah anak, mendapat pelatihan wawancara, berkesempatan mewawancarai jurnalis senior Andi F. Noya, serta mendapat hadiah jutaan rupiah dari SiDU Buku Tulis. Tulisan hasil wawancara para pemenang dengan Andy F. Noya juga akan diterbitkan di majalah anak.
“Festival Penulis Cilik SiDU menjadi bukti bahwa anak-anak Indonesia sangat antusias terhadap kegiatan menulis. SiDU Buku Tulis percaya bahwa menulis di atas kertas dapat bermanfaat untuk membangun kompetensi anak, yaitu meningkatkan kecerdasan, daya ingat, dan kreativitas. Oleh karena itu, selama lebih dari tiga dekade, SiDU Buku Tulis berkomitmen menjadi mitra di bidang pendidikan melalui berbagai inovasi, produk dan kegiatan edukatif, salah satunya Festival Penulis Cilik SiDU agar kegiatan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak,” tutur Santo.
Selain Festival Penulis Cilik SiDU, sepanjang 2018, SiDU Buku Tulis telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan minat menulis yang merupakan bagian dari gerakan nasional “Ayo Menulis Bersama SiDU”. Kegiatan tersebut meliputi kunjungan ke 100 sekolah dasar di Jabodetabek dan memberikan buku latihan menulis kepada 20.000 murid; mengadakan gelar wicara untuk membantu orang tua menumbuhkan minat menulis anak; dan mengumpulkan surat dukungan anak-anak terhadap para atlet Asian Games 2018.