Kemitraan lintas pihak dalam rekonstruksi pasca bencana alam di Sulawesi Tengah mulai tuntas saat Presiden Joko Widodo meninjau Perumahan Cinta Kasih di Palu.
“Kami berharap perumahan yang berada di lokasi terbebas dari potensi bencana ini dapat mengembalikan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi warga, sekaligus menjadi salah satu komponen awal pengembangan wilayah pasca bencana,” kata Wakil Ketua Umum Eka Tjipta Foundation (ETF), G. Sulistiyanto yang hadir bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Sulawesi Tengah.
Sinar Mas, melalui ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan korporasi lain, masing-masing memberikan dukungan senilai Rp100 miliar bagi pembangunan Perumahan Cinta Kasih yang peletakan batu pertamanya dilakukan 4 Maret silam. Nantinya akan berdiri sebanyak 1.500 rumah di Kelurahan Tondo, Kota Palu dan 1.000 lainnya berada di Kabupaten Sigi, di mana setiap rumah menempati tanah seluas 150 meter persegi dengan bangunan berukuran 36 meter persegi, berikut fasilitas pendukung seperti klinik, gedung olahraga, rumah ibadah, sekolah berikut tempat usaha guna mengembalikan denyut aktivitas sosial dan ekonomi warga. Direktur ETF, Ardy Chandra mengatakan, “Posisi geografis Indonesia di wilayah rawan bencana membuat ETF menempatkan salah satu program sosialnya berupa pemulihan pasca bencana.”
“Kami tak melupakan bahwasanya pertumbuhan dan perkembangan Sinar Mas sekian lama adalah berkat keberadaan serta peran masyarakat. Dukungan ini adalah sebagian langkah kami mengembalikan dukungan dari masyarakat tadi,” ujar Board Member of Sinar Mas Franky O. Widjaja yang juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Bantuan pasca bencana di Sulteng bermula pada 15 Oktober tahun lalu, saat ETF bersama Yayasan Buddha Tzu Chi serta TNI membantu pembangunan rumah tinggal berikut infrastruktur layanan publik di Palu dan Donggala.
Kemitraan tersebut berbentuk pengiriman logistik ke lokasi restorasi yang pengamanannya dilakukan pihak TNI, kemudian berlanjut ke pembangunan infrastruktur yang dimotori oleh unit zeni TNI. Sementara pada bulan Agustus tahun ini juga, ETF bersama Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia sempat menyerahkan bantuan mobil tangki kepada Palang Merah Indonesia guna memenuhi kebutuhan air bersih warga di Palu dan Donggala.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang datang meninjau lokasi pembangunan di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikurore, Palu, Sulteng, Selasa (29/10) siang mengaku terkejut karena hunian tetap (huntap) yang dibangun tersebut ternyata sudah selesai lebih cepat. “Saya kira model-model donatur seperti ini juga harus dikembangkan sehingga pemerintah, swasta, semuanya bisa bergerak bersama-sama dalam membantu apabila terjadi bencana. Ini sebuah kerja sama yang baik,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih atas nama pemerintah dengan bantuan yang sebagian telah selesai. Terlebih nanti totalnya ada 3.000 rumah yang segera akan diselesaikan sebelum lebaran.
“Ini kan ditunggu oleh masyarakat yang terkena dampak gempa kemarin, terkena dampak tsunami kemarin, jadi jangan menunggu terlalu lama. Bantuan rumah ini harus secepatnya diselesaikan supaya masyarakat korban gempa bisa segera menempati rumah tersebut,” ujar Presiden Jokowi menambahkan.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam peninjauan ini antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Juliari Batubara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, dan Wali Kota Palu Hidayat.
Suasana peninjauan saat Presiden Jokowi berkunjung dapat selengkapnya Anda saksikan pada video berikut ini:
Sebagai informasi, sepanjang tahun ini ETF juga telah menyalurkan bantuan untuk renovasi sarana pendidikan serta peribadatan di Halmahera, Sentani, serta Pandeglang. Sementara langkah bersama Yayasan Buddha Tzu Chi turut menjangkau korban gempa di Sumatera Barat dan Jambi tahun 2010, Tasikmalaya, Jawa Barat tahun 2009, DI Yogyakarta-Magelang tahun 2006, dan Aceh–Nias pasca tsunami tahun 2004. Rekonstruksi yang dilakukan di Aceh bersama sejumlah perusahaan lain, dengan dukungan masyarakat luas, diantaranya berwujud hampir 2.600 rumah layak huni yang tersebar di Banda Aceh, Aceh Besar serta Meulaboh, dikenal dengan nama Rumah Cinta Kasih. Dari sisi pemahaman mitigasi bencana alam, ETF tahun 2006 sempat menerbitkan buku berjudul Disaster Management di Negeri Rawan Bencana, beriskan rujukan penanganan bencana yang berkelanjutan.