Tiga unit bisnis Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas meraih penghargaan Industri Hijau 2019 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas keberhasilannya menjalankan praktik-praktik terbaik keberlanjutan selama ini.
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dan PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills mencatatkan pencapaian tertinggi yakni Penghargaan Industri Hijau Level 5, sedangkan PT Ekamas Fortuna memperoleh Penghargaan Industri Hijau Level 4.
Direktur APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, mengungkapkan bahwa penghargaan yang diterima ketiga unit bisnis APP Sinar Mas tersebut merupakan apresiasi atas proses produksi yang meliputi efisiensi penggunaan material, energi, dan air, sekaligus apresiasi atas kinerja pengolahan limbah/emisi, serta manajemen perusahaan.
Ia menegaskan bahwa penerapan prinsip industri hijau merupakah salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainability Roadmap Vision 2020.
“APP Sinar Mas rutin membuat Laporan Keberlanjutan yang diaudit oleh pihak ketiga independen demi memberikan gambaran komprehensif mengenai implementasi program keberlanjutan dalam bisnis perusahaan. Dalam Laporan Keberlanjutan tahun 2018, kami bersyukur dapat berhasil mencapai target Peta Jalan Keberlanjutan kami,” tambah Suhendra.
Selain memperoleh Penghargaan Industri Hijau dari Kemenperin, APP Sinar Mas juga memenangkan penghargaan Green Supply Chain Award dari Supply & Demand Chain Executive untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Penghargaan ini memberikan apresiasi kepada perusahaan yang menjadikan keberlanjutan sebagai bagian inti dari strategi rantai pasokan mereka dan bekerja untuk mencapai tujuan yang terukur dalam operasi dan rantai pasokan.
“Setiap tahun penerima Green Supply Chain Award kami menunjukkan apa yang dapat dicapai dalam keberlanjutan rantai pasokan,” kata John R. Yuva, editor untuk Supply & Demand Chain Executive.
APP Sinar Mas menggabungkan Circular Bio Economy, menggunakan konsep reuse, recycle, dan reduce (penggunaan kembali, daur ulang, dan pengurangan), dan memastikan sistem lingkaran tertutup (closed-loop system) berkelanjutan yang menghubungkan proses produksi dengan pengguna akhir dalam lingkaran operasionalnya.
“Kami berusaha untuk membantu klien kami memenuhi permintaan konsumen global terhadap produk kertas berkelanjutan yang terus meningkat. Tentu sambil bekerja sama dengan komunitas setempat di sekitar wilayah operasional kami guna memastikan rantai pasokan yang aman dan berkelanjutan,” tutup Suhendra.
Sumber: Warta Ekonomi