Dalam upaya menghadapi Covid-19, khususnya bagi tenaga medis yang menjadi benteng terakhir serangan virus ini, siswa sekolah Sinarmas World Academy (SWA), Vijjasena Sugiono (Sena) memulai inisiatif TEENCOV19 yang mengajak anak murid dari sekolah lainnya untuk membuat faceshield yang dibagikan ke klinik dan rumah sakit di wilayah Jabodetabek.
TEENCOV19 saat ini memiliki anggota lebih dari 15 murid dari sekolah SWA, JNY, SMAN2, Stella Maris, dan Quiver Center Academy, serta mampu memproduksi lebih dari 600 faceshield per minggunya. “Kami pastikan setiap faceshield ini dibuat sesuai standar yang perlu diperhatikan agar aman untuk digunakan para tenaga medis. Desain faceshield ini mengacu kepada anjuran Alkes DKI dan sudah disetujui desainnya oleh Rumah Sakit,” Jelas Sena.
“Kita juga memilih siswa berdasarkan rekomendasi guru dan kepala sekolah, karena pembuatan faceshield yang berkualitas memerlukan komitmen dan tanggung-jawab. Faceshield ini akan digunakan oleh tim medis yang terpapar langsung dengan Covid-19, hal terakhir yang kami inginkan adalah memberi barang berkualitas rendah yang membahayakan tim medis,” tambahnya.
Saat ini, TEENCOV19 sudah berhasil membagikan lebih dari 1,100 faceshield ke 15 instansi berbeda di wilayah Jakarta, di antaranya termasuk RS Zaharia, RSUD Kramat Jati, dan Kantor Walikota Jakarta Barat. Sena sendiri tidak menyangka bahwa antusiasme teman-temannya begitu besar.
“Awalnya, saya pikir hanya teman dekat yang akan merespon. Di luar ekspektasi, tanggapan dari siswa lain sangat luar biasa, mereka bahkan langsung ikut membantu produksi, promosi, dan penggalangan dana. Semua ini dilakukan dengan semangat di tengah kesibukan beradaptasi pembelajaran online. Saya sangat bersyukur memiliki lingkungan yang luar biasa, yang penuh inisiatif dan empati,” ucap Sena.
Untuk 1 faceshield dibutuhkan biaya sebesar 5,000 rupiah. Pada fase awal, seluruh biaya pembuatan ditanggung oleh murid sendiri, namun seiring dengan bertambahnya kapasitas produksi biaya pembuatan bertambah dan TEENCOV19 mulai melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com. Pihak sekolah dan orangtua pun mendukung penuh kegiatan ini, dengan membantu mempromosikan TEENCOV19 seluas mungkin.
“Inisiatif yang dilakukan murid dalam gerakan TEENCOV19 ini sungguh menjadi kebanggaan kami, bukan saja sebagai sekolah tapi juga sebagai bangsa Indonesia. Mereka mendemonstrasikan bukan hanya kepintaran, tapi juga besarnya nilai kemanusiaan, kemampuan bekerja sama dalam bermasyarakat.” tegas Deddy Djaja Ria selaku General Manager SWA.
Meskipun Covid-19 membawa banyak duka, namun di saat yang bersamaan, situasi ini membangkitkan rasa kebersamaan kita sebagai warga negara Indonesia, dan bahkan warga negara dunia. Rasa kebersamaan ini mendorong masing masing dari kita untuk peduli dan memberikan bantuan yang mampu kita lakukan dalam limitasi peran kita di masyarakat.
“Momen mengharukan adalah ketika melihat faceshield kami sampai dan dipakai oleh para tenaga medis. Suatu kebanggaan untuk bisa melihat hasil kerja kami yang belum seberapa ini, membantu melindungi mereka yang berjuang melawan Covid-19 di garis depan. Kita bersatu, dan saling menjaga satu sama lain melewati masa pandemi Covid-19 ini,” tambah Sena.