Menjawab tingginya permintaan masyarakat di tengah pandemi COVID-19, Desa Makmur Peduli Api (DMPA) binaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas terus berupaya meningkatkan produksi jahe merah dan madu. Keduanya adalah bahan yang sering digunakan dalam jamu penambah imunitas tubuh.
Masyarakat DMPA dari Desa Dataran Kempas, Jambi berfokus pada produksi jahe merah, dibina oleh PT Wirakarya Sakti (WKS) selaku salah satu unit usaha APP Sinar Mas. Sementara, anggota DMPA di Desa Bahta, Kalimantan Barat yang dibina oleh PT Finnantara Intiga berfokus pada produksi madu kelulut.
“Konsumsi jamu untuk kesehatan adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia. Kebutuhan tersebut membuka mata pencaharian alternatif bagi masyarakat anggota DMPA,” ujar Corporate Social and Security Head APP Sinar Mas, Agung Wiyono.
“Dengan demikian, kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan ini dapat meningkat, dan mereka pun dapat meninggalkan praktik agrikultur yang tidak berkelanjutan seperti tebang-bakar. Upaya pemberdayaan ini penting untuk kita lanjutkan, khususnya mengantisipasi musim kemarau yang segera tiba. Tentunya, dengan tetap mengambil langkah-langkah untuk mencegah penularan COVID-19 selama program,” lanjutnya.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turut mengapresiasi dukungan APP Sinar Mas untuk masyarakat selama pandemi.
“Keberhasilan kemitraan yang dikembangkan oleh APP Sinar Mas perlu dicontoh dan dikembangkan di daerah lain karena hal ini dapat membantu masyarakat untuk menciptakan bisnis usaha kecil menengah yang mandiri terutama di masa penuh tantangan ini,” ujar Direktur Jenderal PHPL KLHK, Bambang Hendroyono.
“Direktur Jenderal PHPL akan terus mendorong dan melakukan pembinaan dan kemitraan dengan masyarakat terutama terkait Hutan Tanaman Industri (HTI), baik di lahan gambut maupun mineral. Kami akan terus melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, kami berharap kita dapat menjaga dan mengurangi kebakaran hutan secara signifikan,” tambah Direktur Usaha Hutan Produksi KLHK, Istanto.