Sinar Mas sangat mendukung upaya-upaya mencari solusi meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Oleh karena itu, Sinar Mas bangga dapat kembali berpartisipasi dan berkontribusi dalam gelaran dua tahunan Jakarta Food Security Summit (JFSS)-5 pada 18-19 November 2020.
JFSS merupakan forum lintas sektor yang diinisiasi oleh Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan. Tujuan diadakannya JFSS adalah untuk meningkatkan produktivitas pangan Indonesia dengan meningkatkan kesejahteraan petani sebagai stakeholder utama dengan menerapkan praktik-praktik pertanian yang efisien dan ramah lingkungan.
Tahun ini, JFSS mengangkat tema “Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Mendukung Ketahanan Pangan dan Gizi, serta Meningkatkan Kesejahteraan Petani, Peternak, Nelayan dan Industri Pengolahan”.
Berlangsung secara daring melalui Zoom dan YouTube KataData dan KADIN selama dua hari, JFSS menempatkan petani sebagai pemeran utama dan industri pangan Indonesia sebagai agenda utama.
Saat membuka JFSS-5 tahun 2020, Rabu (18/11), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan apresiasinya untuk program inisiatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam meningkatkan efisiensi dan kinerja sektor pangan nasional dalam bentuk model kemitraan inclusive closed loop. Program ini merupakan kemitraan antara pemerintah, pengusaha, dan petani yang saling menguntungkan dari hulu hingga hilir.
Jokowi juga menunggu komitmen KADIN untuk mendampingi dua juta petani swadaya pada 2023 yang dilibatkan dalam program dengan skema inclusive closed loop tersebut.
“Saya sangat berharap model bisnis kolaboratif yang inklusif ini bisa mendongkrak sektor pangan sebagai kekuatan ekonomi baru yang membuka lebih banyak lapangan kerja dan menjadi sumber kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Agribisnis, Pangan & Kehutanan, Franky Oesman Widjaja saat membuka sesi panel JFSS ke-5 mengatakan bahwa ada sejumlah hal yang menjadi penentu kesuksesan sebuah negara dalam rantai pangan dunia.
Salah satunya adalah menciptakan ekosistem dan bisnis model yang kondusif, yakni inclusive close loop model. Menurutnya, bisnis model ini sudah terbukti dalam penerapan working group bidang agribisnis yang diterapkan Kadin bersama PISAgro.
“KADIN Indonesia bersama PISAgro (Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture) bertekad meningkatkan pendampingan bagi 2 juta petani pada tahun 2023 setelah sebelumnya melalui kerja bersama lintas pihak mampu memenuhi amanat Presiden Joko Widodo pada penyelenggaraan tahun 2015, yakni menjangkau 1 juta petani,” ujar Franky O. Widjaja yang juga Sinar Mas Board Member.
“Pendampingan tersebut bisa berhasil karena menggunakan modul inclusive closed loop mulai dari pelatihan, akses terhadap bibit unggul dan pupuk yang tepat, dan praktik pertanian yang baik,” tambah Franky.
Sektor pangan, dari hulu ke hilir adalah gantungan hidup lebih 55 juta pekerja dari keseluruhan 128 juta pekerja yang ada di seluruh Indonesia. Melalui pengelolaan yang tepat sekaligus berkelanjutan, sektor pangan berpotensi memberikan kontribusi sebesar 1 triliun dollar. Saat pandemi berlangsung sektor pertanian tetap tumbuh sekitar 2,2 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Bagi Sahabat Sinar Mas yang ingin membaca atau mempelajari materi yang telah disampaikan oleh para narasumber di sepanjang rangkaian acara #JFSS2020, bahan presentasi dapat dilihat dan diunduh pada tautan