Letusan Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Menurut Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Semeru diawali dengan laharan, kemudian muncul guguran awan panas yang mengarah ke daerah Besuk Kobokan. Erupsi pada Desember 2021 merupakan letusan kesekian kali yang terjadi pada Semeru sejak 1818.
Korban tewas karena erupsi Gunung Semeru pun tidak terelakkan. Berdasarkan data dari Posko Tanggap Darurat per 13 Desember 2021, tercatat ada 48 orang korban meninggal dunia.
Oleh karena itu, melalui inisiatif Sinar Mas Peduli Semeru, Eka Tjipta Foundation (ETF) memberikan bantuan beasiswa bagi para pelajar yang kehilangan orang tua mereka akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
“Di antara beberapa tahapan penanganan bencana, pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi kami memberikan dukungan melalui pemberian beasiswa kepada pelajar, di tingkat sekolah dasar hingga menengah atas yang menyandang status yatim atau yatim piatu setelah orang tua mereka menjadi korban erupsi Semeru,” kata Ketua Umum ETF Hong Tjhin saat bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, Jumat (17/12/2021) menyerahkan bantuan kepada Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Saat ini, pendataan serta verifikasi para penerima beasiswa tengah berlangsung, melibatkan jajaran Kemenkopolhukam bersama Pemerintah Kabupaten Lumajang. Dukungan berupa beasiswa menurut Hong Tjhin dipilih agar rekonstruksi tak hanya menyentuh korban dari sisi fisik, namun juga menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak di sana. Dirinya berharap kemitraan lintas pihak membuat bantuan tersedia berikut tersalurkan secara berimbang di setiap tahapan penanganan bencana, bagi masyarakat yang terdampak.
Secara bersamaan, ETF menyerahkan pula bantuan tanggap darurat dari Sinar Mas berupa paket higienis, sanitasi serta bahan bangunan, berikut bantuan sebanyak 110 ton beras dari inisiatif Pengusaha Peduli NKRI yang diberikan secara bertahap pada masa rekonstruksi – pemulihan, dan 2.000 paket personal dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bagi para pengungsi.