Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Sinar Mas, menandatangani nota kesepahaman pembangunan Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan berkapasitas 10 juta bibit per tahun, Selasa (6/9/2022).
Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono dengan Managing Director Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata, dan disaksikan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, di Ballroom Grand Hyatt, Jakarta Pusat.
Membangun rumah persemaian adalah program yang digagas oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, KLHK akan membangun sebanyak 30 unit pusat persemaian serupa di seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Siti membeberkan latar belakang pembangunan rumah persemaian adalah sebagai dukungan dan aksi nyata terhadap upaya percepatan proses peningkatan tutupan hutan dan lahan dalam kerangka peningkatan kualitas lingkungan dan penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan. Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting, yaitu penyediaan bibit berkualitas untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang lebih masif dan terstruktur.
Pembangunan persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi diarahkan untuk mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan termasuk reklamasi areal/lahan bekas tambang.
Salah satu lokasi atau provinsi yang menjadi prioritas dibangunnya persemaian saat ini adalah provinsi Sumatera Selatan, yang memiliki luas lahan kritis seluas 709.884 Ha, dengan komposisi lahan kritis berada didalam kawasan hutan seluas 347.034 Ha dan di luar kawasan hutan 362.851 Ha.
“Luasnya sasaran hutan dan lahan yang perlu dipulihkan ini, menjadi salah satu pertimbangan dari dibangunnya persemaian skala besar di provinsi Sumatera Selatan,” ungkap Siti.
Selain itu, hal tersebut juga berkaitan sangat erat dengan langkah-langkah Indonesia dalam merespon kondisi global. Pada konteks ini, Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan aksi iklim dalam pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.
Dalam sambutannya, Siti mengatakan, Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 diharapkan tidak hanya dapat mencapai target dalam penurunan emisi GRK. Ia juga mengharapkan sekaligus dijadikan momentum untuk mempercepat proses peningkatan kualitas dan penguatan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia.
Sebagai informasi, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai dimana tingkat serapan emisi Gas Rumah Kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau lebih tinggi dari tingkat emisi.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director APP Sinar Mas, Suhendra Wiriadinata menyatakan, bibit yang baik dan berkualitas adalah kunci dari keberhasilan penanaman sebuah pohon.
“Hingga saat ini, kami telah mempelajari dan berpengalaman dalam mengembangkan maupun mengelola Pusat Nursery,” tukasnya.
Dengan pengalaman tersebut, dia berharap APP Sinar Mas dapat memberikan nilai tambah dalam upaya mempercepat pencapaian target Pemerintah Indonesia dalam menghasilkan bibit tanaman hutan dataran rendah dan dataran tinggi. Tidak hanya itu, tanaman estetika serta jenis tanaman multipurpose tree species (MPTS) yang berupa tanaman buah-buahan.
Untuk pembangunan Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo di Sumatera-Selatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyiapkan lahan seluas kurang lebih 6 ha di Kawasan Kemampo, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Bibit yang akan diproduksi meliputi jenis tanaman endemik (Kasturi, Kapul, Ramania, Meranti, Ulin, Gaharu, dll), tanaman estetika (Ketapang Kencana, Pucuk Merah, Tabebuya, Tanjung dll), dan tanaman penghasil Hasil Hutan Bukan Kayu/HHBK (Duku, Durian, Petai, Jengkol, Alpukat, Sawo, Kemiri, Sirsak dll).
Sementara itu, Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin menyatakan, “Pilar-pilar usaha Sinar Mas melalui Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness & Food, Sinar Mas Mining beserta sejumlah perusahaan afiliasinya, merasa terhormat dan bangga, dapat turut berperan serta aktif dalam mendukung tindakan nyata dan implementasi program Pemerintah tersebut, guna mengatasi krisis global termasuk dampak dari perubahan iklim – terancamnya keberlangsungan keanekaragaman hayati – pencemaran lingkungan serta peningkatan sirkuler ekonomi di Provinsi Sumatera Selatan, melalui pembangunan Persemaian Sriwijaya Kemampo ini,”
Pembangunan pusat persemaian ini merupakan kolaborasi tiga pihak yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Sinar Mas. Kolaborasi seperti ini tentu mempercepat tujuan utama inisiatif Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, agar pembangunan ekonomi semakin pesat dan sekaligus program reahabilitasi lingkungan juga terjaga dengan baik.
Rangkuman kegiatan dapat Anda saksikan pada video di bawah ini: