APP Group melalui PT OKI Pulp & Paper Mills menyiagakan 741 personel untuk ikut andil dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari status keadaan siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ditetapkan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui SK Gubernur Sumsel Nomor 393 tanggal 13 Juni 2024.
Untuk itu, Pemprov Sumsel menyelenggarakan apel dan simulasi karhutla di halaman Griya Agung Palembang pada Sabtu (20/7/2024) dipimpin langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Kegiatan ini diikuti ratusan personel dari TNI, Polri, instansi/lembaga, dan perusahaan di Sumsel.
“Apel ini adalah wujud kepedulian kita dan menunjukkan kesiapan dari seluruh unsur yang ada di Sumsel dalam mencegah karhutla,” ungkap Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya yang juga memimpin jalannya apel dan simulasi.
Airlangga menambahkan, “Kebakaran besar di lahan gambut menyebabkan kabut asap yang merugikan berbagai sektor seperti kesehatan, perhubungan, dan sosial ekonomi karena gangguan pada jalur transportasi. Kejadian ini perlu ditangani dengan aksi nyata agar dampaknya dapat diminimalisir atau dihilangkan.”
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Managing Director APP Group Suhendra Wiriadinata menyampaikan dukungannya kepada Pemprov Sumsel dalam menanggulangi dan mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan.
“Hal ini merupakan komitmen kami untuk bersama-sama dalam pencegahan karhutla yang juga sejalan dengan Sustainability Roadmap Vision (SRV) 2030 kami,” ungkapnya.
Dalam menanggulangi karhutla PT OKI Pulp & Paper Mills beserta perusahaan-perusahaan mitra pemasoknya, menerapkan strategi Pengendalian Kebakaran Terpadu (Integrated Fire Management/IFM), yang terdiri dari empat pilar yakni Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat.
GM Fire Management APP Group Sujica Lusaka menjelaskan bahwa pihaknya memaksimalkan dan menambah jumlah fire tower, sehingga hampir seluruh konsesi APP Group dapat terpantau secara maksimal.
“Untuk daerah yang blank spot atau sulit dipantau, dapat dijangkau dengan drone, dimana terdapat 43 menara api dan 63 unit mini tower portable untuk meningkatkan pemantauan,” katanya. Ia menambahkan pihaknya bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah karhutla.
“Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini,” tambah Sujica.
Saat ini, PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, telah menyiagakan 741 personel regu pemadam kebakaran (RPK) dan 49 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di lapangan untuk memastikan kesiapan dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, helikopter Bell 412 PT OKI Pulp & Paper Mills disiagakan di Griya Agung. Helikopter ini biasanya digunakan untuk patroli udara oleh TRC yang sudah terlatih, agar api dapat segera dipadamkan dan tidak meluas. Jika diperlukan, helikopter ini juga dapat melakukan water bombing.
Secara keseluruhan, di Sumsel terdapat tiga helikopter yang disiagakan untuk mendukung operasi ini. Untuk patroli air, PT OKI Pulp & Paper Mills dan mitra pemasoknya, memiliki kendaraan amfibi Airboat yang mampu beroperasi di lahan basah. Perusahaan juga menggunakan Situation Room (Sitroom) untuk memantau data hotspot dari satelit secara real-time selama 24 jam. Sitroom pusat berada di fire base yang terhubung dengan sitroom setiap distrik.
“Dengan persiapan yang matang dan kerjasama dengan berbagai pihak, kami optimis pengendalian Karhutla dapat berjalan efektif,” pungkas Sujica.