Kami berharap kemitraan ini dapat berkontribusi memperkuat budaya penelitian dan pengembangan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas, kata Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto yang bersama Board Member of Sinar Mas yang juga Chairman Sinar Mas Agribusiness & Foods, Franky O. Widjaja saat menghadiri peresmian Gedung Sinar Mas Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, mendampingi Rektor UGM, Dwikorita Karnawati, Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusiadan Aset, Budi Santoso Wignyosukarto, Dekan Fakultas Biologi UGM, Suwarno Hadisusanto, Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Pratikno dan jajaran civitas academica UGM beserta perwakilan sejumlah perusahaan swasta lainnya yang turut berkontribusi.
Gedung Sinar Mas seluas lebih dari 5.800 m2 di Padukuhan Sendowo, Sleman terdiri atas 5 lantai yang diantaranya berisikan 3 ruang kelas, laboratorium sistematika tumbuhan, laboratorium fisiologi tumbuhan, laboratorium mikroteknik tumbuhan, laboratorium taksonomi tumbuhan, laboratorium biologi umum, teaching laboratorium, perpustakaan dan ruang monitoring. Peletakan batu pertama dilakukan pada 13 Juni 2015 silam.
Gedung Sinar Mas di Fakultas Biologi UGM ini merupakan gedung ramah lingkungan yang pertama di Yogyakarta.
Pemerintah dalam sejumlah kesempatan mendorong peran swasta yang lebih dalam di bidang riset. Salah satu pola yang kami pilih adalah kemitraan dengan perguruan tinggi yang memang memiliki tradisi panjang dalam bidang riset seperti UGM, tambahnya. Bagi Sinar Mas, kerja sama dengan UGM adalah yang kali kesekian. Sebelumnya melalui Eka Tjipta Foundation didukung Asia Pulp & Paper Sinar Mas (APP), pada 7 Maret 2011 meresmikan kerja sama pendidikan dengan Fakultas Kehutanan UGM melalui pengembangan program pendidikan kehutanan berikut peresmian gedung pasca sarjana. Selain itu, masih lewat ETF, tak kurang dari 114 beasiswa telah diberikan kepada pada mahasiswa UGM.
Ketua Wali Amanat UGM, Pratikno mengatakan, harus lebih banyak penelitian dari kampus yang bermanfaat untuk masyarakat. “Masalah obat misalnya, seharusnya bisa jauh lebih murah bila banyak penelitian yang memang bisa bersinergi dengan kebutuhan masyarakat banyak,” ujarnya.
Kesehatan menurut Pratikno, harus mendapatkan perhatian lebih karena sangat dibutuhkan masyarakat dan biaya pengobatan di Indonesia yang masih sangat tinggi.
Ke depan Pratikno berharap, semakin banyak sinergi dengan berbagai pihak.
Sementara pada hari Minggu (3/10) Sinar Mas telah melakukan inisiatif serupa dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan meresmikan Auditorium Sinar Mas di Sukolilo, Surabaya yang melengkapi infrastruktur pendidikan Fakultas Teknik Industri di sana.
Negara-negara yang kuat dalam bidang riset dan pengembangan sekian lama melakukannya dengan menggandengkan perguruan tinggi dan sektor privat. Kita coba mengadopsi. Harapannya, lahir para eco-technopreneur, para pakar di bidang sains dan teknologi sekaligus pula berwawasan lingkungan, dengan temuan mereka yang bermanfaat bagi masyarakat luas, tutup Franky O. Widjaja.
Pertimbangan itu pula yang mendorong Gedung Sinar Mas yang setiap ruangannya mengambil nama dari lembaga yang berkontribusi dalam pembangunannnya dikembangkan dengan konsep bangunan hijau atau green building sesuai standar Green Building Council Indonesia, dimana rancang bangun, pemilihan material, tata letak, pasokan energi dan air, hingga penempatan sarana pendukung lainnya mengedepankan faktor efisiensi. Termasuk mengadopsi struktur tahan gempa berikut penyediaan akses bagi penyandang disabilitas.
Pembangunan gedung ini merupakan kolaborasi Barito Pasific, Astra Internasional, Djarun Foundation, Agung Sedayu Grup dan Indofood.