PT Agrolestari Mandiri anak PT SMART Tbk memberikan insentif berupa pembangunan infrastruktur senilai Rp100 juta untuk delapan desa sekitar kebun di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, karena berhasil mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
“Sebanyak delapan desa binaan PT Agrolestari Mandiri di Kalbar telah berhasil mencegah kebakaran di tahun lalu, dengan diberikan insentif dari perusahaan dalam bentuk bantuan infrastruktur sosial. Tiga dari delapan desa itu ditetapkan sebagai program desa percontohan nasional oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian,” kata CEO Perkebunan Sinar Mas Wilayah Kalbar, Susanto di Naga Tayap, Ketapang, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini desa-desa yang sebelumnya rawan terjadi kebakaran, kini sudah berubah menjadi desa siaga api. “Capaian tersebut tentunya buah dari hasil kerja keras kita semua dan kerja sama yang baik dengan semua unsur masyarakat, tim kesiapsiagaan tanggap darurat kami dan Pemda dalam mencegah kebakaran yang selama ini menjadi tantangan bersama,” katanya.
Berpijak dari keberhasilan dan evaluasi atas PT SMART Tbk maka akan melaksanakan program Desa Makmur Peduli Api, yang menggabungkan tiga elemen penting, yakni pencegahan kebakaran, konservasi dan ketahanan pangan.
“Tahun ini, kami akan lebih memperhatikan pada pelaksanaan konservasi bersama masyarakat untuk melindungi hutan dan nilai konservasi tinggi (NKT), dan kawasan dengan stok karbon tinggi,” ungkapnya.
Di seluruh Indonesia SMART/GAR telah mengidentifikasi kawasan seluas 75 ribu hektare di dalam wilayah operasional perkebunannya (setara dengan luas Singapura) untuk dikonservasi. Dari luas itu di Kalbar, perusahaan sedang merehabilitasi lahan gambut seluas 2.600 hektare dan konservasi sekitar 17 ribu hektare kawasan hutan NKT bersama masyarakat.
Sementara itu, Managing Director Sustainability GAR/PT SMART Tbk, Agus Purnomo menyatakan, atas capaian di atas, maka pihaknya mengembangkan pelaksanaan program Desa Makmur Peduli Api dengan menambahkan kegiatan pelestarian fungsi ekosistem lokal, meningkatkan produktivitas lahan pertanian masyarakat tanpa membakar, melatih lebih banyak masyarakat dalam memahami manfaat pencegahan kebakaran.
“Kami juga berharap dengan dukungan pemerintah dan instansi terkait dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa percontohan,” katanya.
Selain itu, saat ini PT SMART Tbk juga sedang melaksanakan program percontohan yang dikenal sekolah lapangan di Desa Lembah Hijau II, yang melatih warga setempat untuk menerapkan teknik pertanian ekologis terpadu tanpa bakar dalam mengelola lahan.
Program tersebut sejalan dengan imbauan pemerintah bagi pelaku usaha di sektor perkebunan untuk memfasilitasi upaya membangun mata pencaharian alternatif bagi masyarakat, yang rencananya akan dibangun di tujuh desa di Kalbar secara bertahap.
Tahun 2016, tercatat 17 desa di Kalbar dan Jambi secara aktif berpartisipasi dalam mencegah kebakaran yang dicanangkan oleh perusahaan dan didukung oleh instansi terkait.
Desa-desa percontohan tersebut dibekali pelatihan pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar penanggulangan kebakaran, dan mekanisme deteksi dini dalam mengurangi risiko kebakaran, mereka juga memiliki akses terhadap tim tanggap darurat yang dimiliki PT SMART Tbk serta melakukan patroli bersama.
Hingga saat ini PT SMART Tbk telah memiliki sebanyak 16 menara berbagai tipe, 10 unit gardu siaga api, 66 unit stop block, pembangunan jalan hingga 19.500 kilometer, lembaga masyarakat siaga api (MSA) merekrut sebanyak 15 orang pada setiap desa atau sebanyak 120 anggota yang tersebar di delapan di sekitar kebun PT SMART Tbk.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Cornelis mengancam akan mencabut izin perusahaan yang tidak membentuk Desa Makmur Peduli Api dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla di Kalbar.
“Saya tidak main-main, bagi kebun sawit yang tidak membentuk Desa Makmur Peduli Api yang sebelumnya disebut Desa Siaga Api, maka izinnya akan kami cabut,” kata Cornelis.
Ia menjelaskan, berkurangnya titik api di tahun 2016 tidak terlepas dari peran semua pihak dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla. “Saya sudah keliling dalam mensosialisasikan agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, dan saya kecewa dengan Pemprov Kalimantan Tengah yang terkesan membiarkan Karhutla di tahun lalu,” katanya.
Ia mengajak, pemilik perkebunan agar menyiapkan embung atau tempat penyimpanan air, agar nantinya bisa digunakan untuk memadamkan api pada musim kemarau.
Cornelis mengapresiasi atas kerja sama yang baik antara pihak perusahaan PT Agrolestari Mandiri anak perusahaan PT SMART Tbk dan masyarakat setempat dalam mencegah dan menanggulangi Karhutla dengan dibentuknya Desa Siaga Api di tahun 2016.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, kehadiran perkebunan sawit di Kalbar untuk mengurangi kemiskinan bukan untuk membuat kantong kemiskinan baru.
Gubernur Kalbar, juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar dalam membuka lahan, serta tidak membuang puntung rokok sembarangan karena bisa berdampak Karhutla.
“Jangan hanya takut pada aparat, tetapi takutlah kepada anak cucu kita yang nantinya akan menikmati hasil dari kerja kita sekarang yang tidak memperhatikan lingkungan,” ujarnya.
Sumber: Antara