Mengolah makanan dengan cara menggoreng sudah lazim dilakukan untuk menambah citarasanya. Sayangnya, cara memasak yang kurang tepat tidak hanya mengurangi rasanya, tapi juga dapat membahayakan kesehatan, terutama menggunakan minyak goreng berulangkali dengan alasan berhemat.
Sebaiknya, minyak goreng digunakan maksimal dua kali sebelum warnanya berubah menghitam. Hal ini dilakukan untuk menghindari perubahan senyawa dalam minyak goreng menjadi lemak jenuh, pemicu risiko penyakit jantung dan stroke. Ada beberapa cara lebih sehat yang bisa dilakukan saat memasak dengan minyak goreng bekas berikut ini.
Pemilihan Minyak Goreng
Setiap minyak goreng memiliki tingkat kejernihan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kandungan karotenoid atau beta karoten (pro vitamin A) yang berasal dari kelapa sawit. Hal ini membuatnya tidak mudah menghitam saat digunakan untuk menggoreng seperti Filma Signature yang terbuat dari kelapa sawit segar pilihan.
Filma Signature merupakan varian baru dari Filma yang memadukan minyak kelapa sawit pilihan yang memiliki betakaroten alami, vitamin D dan vitamin E serta minyak zaitun (extra virgin olive oil) yang memiliki antioksidan polifenol yang baik untuk jantung. Minyak goreng ini pun sangat aman dikonsumsi karena telah mendapat sertifikat halal dan pengakuan dari BPOM sejak 20 tahun yang lalu.
Menyaring Minyak
Sebelum menggunakan minyak goreng yang telah digunakan satu atau dua kali, pastikan untuk menyaringnya terlebih dahulu. Sisa makanan yang ada dalam minyak goreng dapat merusak ikatan kimia minyak dan membuatnya cepat terbakar saat dipanaskan. Selain itu, remah-remah yang tersisa juga dapat menempel pada gorengan, yang dapat membuat citarasanya jadi kurang sedap.
Pisahkan Minyak Bekas
Seharusnya gorengan ini rasanya gurih, tapi kok manis? Ini biasanya terjadi saat minyak yang digunakan telah menyerap citarasa makanan yang digoreng sebelumnya. Selain perubahan rasa, minyak bekas pun juga dapat mempengaruhi aroma, misalnya setelah dipakai untuk menggoreng ikan atau bawang. Pastikan untuk memisah minyak goreng bekas agar tidak mengubah rasa maupun aroma makanan. Menggunakan minyak bekas itu boleh-boleh saja, asal perhatikan adanya perubahan warna, menjadi buram, atau berbau.
[Sumber: SMART – Sukamasak]