Breaking

Hutan Kertas: Tak Tuntas Diretas Pandemi

Breaking News / Sekitar Kita / Slider / Top News / November 24, 2021

Hampir lima tahun berdiri, Hutan Kertas yang awalnya memunculkan geliat perekonomian di Kampung Gintung, Desa Kutamekar, Karawang, Jawa Barat, kini menghadirkan juga peran sosial, beserta kontribusi – meski belum lagi masif – dalam konservasi lingkungan. Mengandalkan tenaga warga sekitar, mereka kini berkekuatan sebanyak 13 orang pengelola dengan bantuan 25 orang pekerja harian, padahal di masa ramai pra pandemi, Hutan Kertas sempat melibatkan hingga 54 orang pekerja.

Jika Sinar Mas memiliki hingga tujuh pilar bisnis, sang pemrakarsa Firdaus Hoerul Baqi dan rekan-rekannya seperti tak mau kalah, membangun pula unit usaha yang saling melengkapi. Selain restoran, ada camping ground (dengan kata lain tetap memfasilitasi kebiasaan lama para remaja berkemah di situ), wedding organizer (karena tempat yang ada tergolong layak Instagram), serta terdapat pula bengkel sepeda motor, sentra produk kriya dari kayu, berikut gerai sepatu. Penurunan penjualan disebut Firdaus yang mahasiswa fakultas hukum Universitas Buana Perjuangan Karawang ini menjadi penyebab tiga unit usaha yang disebut terakhir mesti ditutup. “Namun, kami berharap dapat kembali dibuka ketika keadaan sudah stabil.” Tak jauh dari gerbang utama, terdapat miniatur jalur laksana  jalan raya.

 

Malam layak Instagram, sangat memungkinkan.

 

Sebelum pandemi menerjang, tempat wisata alam di Kampung Gintung, Desa Kutamekar, Karawang yang meminjam lahan milik PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, tak jauh dari pintu keluar Tol Karawang Timur 2 ini sempat menjalin kesepakatan dengan Kepolisian Sektor Ciampel mengaktifkan taman lalu lintas, yang selain jadi tempat bermain anak, juga berfungsi sebagai wahana edukasi berlalu lintas. Namun kini mesti menanti waktu hingga dapat kembali dibuka. “Semua karena pandemi,” Firdaus berkata diiringi senyum.

 

 

Keberadaannya juga memiliki kontribusi sosial buat warga sekitar. Seperti yang berlangsung ketika aparat desa memanfaatkannya sebagai lokasi dapur umum, guna mengolah dan menyalurkan bantuan pangan bagi warga yang tengah menjalani karantina. Sementara vaksinasi Covid-19 di lingkup Desa Kutamekar, Agustus silam, juga memanfaatkan Hutan Kertas yang terbuka lega sebagai lokasinya. Saat itu, akseptor diberi kesempatan sekalian berwisata, tentunya dinaungi protokol kesehatan. Jiwa sosial tampak lekat dalam dalam pengelolaan Hutan Kertas, bahkan para tetamu dibebaskan untuk membawa makanan dan minuman dari luar lokasi untuk dinikmati di sana.

 

Harus merelakan mobil dan sepeda motor dinas karyawan dijual buat menutup biaya operasional.

 

Dengan multiperan yang mampu direngkuh, Andar menyebut pihaknya akan mengupayakan status Hutan Kertas ke manajemen perusahaan. Selagi proses berjalan, dan sembari menanti pandemi Covid-19 teratasi, Firdaus bersama sejawatnya tetap melakukan eksplorasi hal baru, dengan efisiensi menjadi syarat utamanya. Sementara mitranya Pindo Deli, tak berhenti mentautkan Hutan Kertas dengan jaringan mereka. Hasilnya, sekalipun belum lagi menyamai puncak raihan pengunjung di tahun 2018 hingga 2019 yang mencapai lebih dari 114.300 orang, tempat ini masih berdetak kuat, tampak dari pembaruan rutin di akun Instagram resmi mereka.

 

Saat ini mereka tengah berada di… sisi jalan tol.

 

Di siang hari yang gerimis, melintas pengelola Hutan Kertas mendampingi seorang pria, menjelajahi sebagian hamparan hutan eucalyptus di sana. Andar menyebut kalau sosok itu tengah menimbang apakah bentang yang ada cocok bagi penggemar paint ball untuk beraksi di sana menggandeng komunitasnya, atau membawa karyawannya melakukan mancakrida di Hutan Kertas.

 

Baca juga Menjaga Hutan (Kertas) Tetap Lestari

 

Sedangkan di dekat gerbang utama, beberapa pekerja sedang menuntaskan sebuah bangunan. “Tamu-tamu dari perusahaan berharap ada meeting room khusus di sini, kami membangunnya,” Firdaus berkata. Wabah memang membatasi Firdaus bersama rekan-rekannya, juga mitranya dari Pindo, tapi bukan menghilangkan kreativitas mereka.

 

Bagian ke-2 dari 2 tulisan

 

Penulis: Jaka Anindita

Kontributor: Victoria Ariwita dan Erika Ilyas

Grafis dan desain: Dian Innabimata

Foto dan peraga: Tim Hutan Kertas (Firdaus Khairul Bakri, Agus Firmansyah, Selva dan Putri)


Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,



Jaka Anindita




Previous Post

Menjaga Hutan (Kertas) Tetap Lestari

Next Post

Kaleidoskop 2021: Terhambat, Bukan Terhentikan





You might also like



0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Menjaga Hutan (Kertas) Tetap Lestari

Jelang tengah hari, seorang pria terlihat serius menjelajahi hamparan dengan jajaran eucalyptus di sana. Gerimis yang datang...

November 24, 2021