Sebuah bangunan bertingkat, bernuansa kuning gading itu tampak berdiri di tengah Perumahan Sedana, tak jauh dari gerbang tol Karawang Barat, Jawa Barat. Terpisah jarak tak sampai dua kilometer. “Saat ini, fokus kami mengembangkan pasar dengan menjaring tamu non-Jepang, seperti asal Taiwan dan Korea,” tutur Mila Hayati, Marketing & Guest Relations Manager di sana. Pandemi yang mulai terkendali, beriring dengan geliat industri menjadikan tetamu kembali berdatangan.
Meski sepintas menyerupai perkantoran, Puri KIIC adalah sebuah hotel – yang seperti namanya – hadir membidik para pebisnis yang berkunjung ke, maupun para profesional yang bekerja di Karawang International Industrial City. Dengan 168 kamar, Puri lebih sering melayani warga negara asing yang menginap dalam jangka waktu panjang, long stay. Utamanya ekspatriat asal Jepang, mengingat KIIC yang menaunginya adalah kawasan industri buah kemitraan Sinar Mas Land dan Itochu Corporation, yang banyak berisikan perusahaan dari Negeri Sakura.
Mila mengakui perkembangan Karawang sebagai kota industri utama Indonesia menjadikan penginapan dengan segmen bisnis bermunculan di sana, dengan tampilan yang lebih modern. Namun dirinya optimistis hotel lima lantai dengan 168 kamar yang dikelolanya sepanjang 19 tahun terakhir ini tetap berdaya saing. “Selain memiliki karyawan yang berasal dari Jepang, staf kami yang dapat menggunakan bahasa Jepang, masih menjadi keunggulan tersendiri karena memudahkan para tamu untuk berkomunikasi,” ujarnya mengenai nilai pembeda yang dimiliki Puri. Selain itu, kabar melegakan mulai terdengar, di mana manajemen disebut tengah mematangkan rencana renovasi.
Karakteristik pebisnis Jepang yang punya etos kerja tinggi, membuat pendampingan penuh menjadi penting, mengingat selepas jam kerja usai dan ketika berada di hotel, mereka kerap lanjut bekerja dengan perangkatnya masing-masing. Untuk menghadapinya, sosok Keiko Miura selaku Marketing Advisor punya peran khusus, selain memperluas jangkauan pasar Puri KIIC dirinya sekaligus mengawal agar kualitas fasilitas, layanan hingga nuansa yang terbangun tak berbeda dengan yang ada di Jepang. “Tugas saya melayani dan menjaga hubungan baik dengan para tamu, terutama mereka yang berasal dari Jepang, termasuk melayani complain yang ada.”
Mulai dari kondisi pendingin ruangan, aliran air hangat, koneksi jaringan internet, hingga cita rasa makanan di restoran yang ada di sana, Puri Teras, semua mendapatkan penanganan bernuansa Jepang. Menurut Mila, mereka melakukannya agar para tamu tidak merasakan tengah berada di tempat yang jauh dari negara asalnya, membuat mereka lebih kerasan tinggal, dan nyaman bekerja. Hal ini menjadi sangat penting mengingat di tengah pandemi, persentase tamu berstatus long stay yang menginap di sana mencapai hingga 90 persen dari keseluruhan tamu. Selagi belum bisa kembali ke negara asal, dan di Karawang pun mesti membatasi pergerakan serta interaksi mereka, menjadikan pelayanan maksimal nan membetahkan sangat penting.
Baca juga: … atau Lapangan Golf dengan Fasilitas Hotel?
Seperti gambaran dari Jun Takamizu, yang telah ‘menetap’ di Puri KIIC sekitar tiga tahun terakhir. “Tempat terbaik karena dekat dengan kantor. Tahun 2017 saya tinggal di Jakarta karena ada anak dan keluarga. Akibatnya, setiap hari saya mesti pergi pulang dengan kondisi jalanan yang macet. Saya menghabiskan waktu selama 6 jam perjalanan. Karena kondisi itu, saya memutuskan untuk mencari akomodasi yang lebih dekat,” demikian Takamizu San dengan bahasa Indonesia berlanggam Jepang.
Dirinya menyetujui klaim Mila dengan menyebut makanan yang didapatinya, serupa dengan yang ada di negeri asalnya, dan dalam keseharian merasa terbantu karena dapat berkomunikasi menggunakan bahasa ibu dengan para staf hotel. “Selain itu saya memilih stay di Puri KIIC karena mendapatkan promosi membership golf, sehingga Sabtu-Minggu bisa bermain,” ungkap Takamizu yang telah merasakan tinggal dan bekerja di Indonesia selama 10 tahun.
tempat terbaik karena dekat dengan kantor
Keberadaan lapangan golf persis di sisi hotel, menjadi keistimewaan tersendiri, tidak saja bagi para tamu atau pengunjung, bahkan juga untuk karyawan. Miura yang memasuki tahun ketiganya berada di Karawang, yang mana selain bekerja, juga sekaligus tinggal di Puri, menggunakan momen saat mendampingi para ekspatriat di golf course pada akhir pekan sebagai hiburan berharga mengatasi kebosanan. Bersama Mila, dirinya satu suara menyebut Puri sebagai hotel yang dilengkapi lapangan golf, seperti yang disandang nama Puri KIIC Golf View Hotel.
Keduanya juga senada berpendapat kehadiran kawasan industri terpadu lainnya di sekitar KIIC, meski memiliki fasilitas serupa, bukan ancaman, namun justru peluang baik guna memperluas jangkauan pasar.
Bagian pertama dari 2 tulisan
Penulis: Jaka Anindita
Kontributor: Victoria Ariwita dan Erika Ilyas
Grafis dan desain: Dian Innabimata
Foto dan peraga: Rustandi Komarudin dan manajemen Puri KIIC
Tags: Alex Leksmana Keiko Miura, Corporate Communications, Covid-19, Dian Innabimata, Ekspatriat, Erika Ilyas, Golf cart, Golf course, Itochu Corporation, Jaka Anindita, Jawa Barat, Jepang, Jun Takamizu, Karawang, Karawang International Industrial City, Kawasan industri, KIIC, Lapangan golf, Mila Hayati, Palm Springs Golf and Country Club Karawang Course, Pandemi, Perumahan Sedana, PR, President Office, President Office Sinar Mas, Public relations, Puri KIIC, Sinar Mas, Sinar Mas Land, SMILE Magazine, SMILE Magz, Victoria Ariwita