Kehadiran aparat militer dan kepolisian di penjuru Pulau Bali, utamanya kawasan Nusa Dua, Denpasar sepanjang pertengahan November menjadi pembeda dari pemandangan keseharian di sana. Lalu-lalang warga beserta wisatawan berpadu dengan mondar-mandirnya aparat dari beragam kesatuan. Alat utama sistem senjata yang mereka miliki dan biasa hanya terlihat pada perayaan Hari TNI atau Hari Kemerdekaan, hadir di sana. Sebagian siaga di berbagai sudut kota, lainnya berpatroli. Helikopter dan pesawat tempur terlihat hilir mudik di langit, sementara jajaran kapal perang lego jangkar di perairan Nusa Dua. Aparat dibantu para pecalang berjaga hingga ke mulut gang.
Kerja keras tadi membantu gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 berujung sukses, tak saja dalam pengamanan, namun utamanya pada langkah bersama – 19 negara dan lembaga Uni Eropa – mentransformasi ekonomi, lewat G20 Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali yang menyepakati arsitektur kesehatan global, transisi energi, transformasi digital, serta penuntasan perang Rusia dengan Ukraina.
Sebelum gelaran utama berlangsung, kalangan industri yang dimotori Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama pemerintah, menggandeng para mitranya untuk bergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi B20 atau B20 Indonesia Summit 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), yang bermula Minggu (13/11/2022) hingga tuntas dua hari kemudian. Penyelenggara mencatat, ajang bertemakan Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth ini, selain dihadiri beberapa kepala negara, juga mempertemukan lebih dari 3.300 delegasi, yang 2.000 di antaranya adalah para pemimpin bisnis asal 65 negara.
Tetamu sebanyak ini, dengan pengamanan seketat itu, tentu bukan hadir untuk sekadar melepas kangen atau menikmati magis Pulau Dewata. Mereka bersama-sama mencoba menetapkan prioritas ke dalam 25 rekomendasi kebijakan berikut 68 kebijakan aksi berlatar kondisi global terkini, berupa B20 Final Communique guna diteruskan ke KTT G20, dengan harapan forum mengadopsinya sebagai sebuah program kerja bersama, yang berkelanjutan.
Menjadi Tujuan Investasi
Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja yang hadir selaku Wakil Ketua Umum II Bidang Perekonomian Kadin Indonesia menyampaikan bahwa pelaksanaan G20 dan B20 merupakan momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia merupakan negara besar, yang tengah menyongsong status sebagai negara maju pada tahun 2045 mendatang, bersamaan dengan 100 tahun kemerdekaannya. “Bagi Indonesia ini merupakan kesempatan emas untuk merangkul semua stakeholder tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi untuk investasi, itulah yang kami harapkan,” ujarnya di sela B20 Investment Forum, Jumat (11/11/2022).
Pemberdayaan UMKM
Dirinya berpendapat, beragam tantangan seperti transisi energi, ancaman krisis ekonomi, pangan, dan kesehatan, yang tengah melanda dunia, termasuk Indonesia, semestinya membuat kita tak berpaling dari keberadaan usaha mikro, kecil dan menengah. Mengingat UMKM di negeri ini memiliki kontribusi 60 hingga 70 persen terhadap GDP, dengan serapan tenaga kerja mencapai 90 persen. Potensi yang tak hanya menjadi pondasi pandemi serta resesi ekonomi melanda, namun juga mampu membawa Indonesia lebih maju lagi.
Indonesia merupakan negara besar yang tengah menyongsong status sebagai negara maju
“Pengembangan UMKM di Indonesia yang saat ini berjalan, diharapkan dapat semakin kuat dan meluas, hingga bisa menjadi rujukan dunia. Bapak Presiden sudah meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, ini artinya mereka bisa mengakses teknologi, keuangan, juga pasar, jadi mereka bisa menikmati pasar yang lebih besar. Namun mereka harus mendapatkan pendampingan. Kalau tidak, mereka akan sulit berkembang. Banyak contoh pendampingan yang kami lakukan, dan itu terbukti sukses,” tambahnya sembari mengharapkan gerakan ini dapat lebih modular dan sistematis dengan melibatkan lebih banyak lagi perusahaan.
Belajar dari Korea Selatan
Masih di tempat yang sama, dirinya sempat memperkenalkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol untuk memberikan pengantar dalam Plenary Session Eleven, Senin (14/11/2022). Korea Selatan, menurut Franky adalah contoh negara yang berhasil mengembangkan UMKM, di mana penyaluran kredit perbankan kepada sektor UMKM di sana, mencapai hingga 81 persen. Pengalaman ini yang dibagi dan akan dikembangkan di Indonesia. Saat itu, tampak pula hadir, Duta Besar RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto yang pernah menjabat selaku Managing Director Sinar Mas.
Kedepankan Prinsip Bisnis Berkelanjutan
Pada hari yang sama, berlangsung CEO Roundtable yang digelar Indonesia Global Compact Network (IGCN), di mana Franky menyampaikan bila pengarusutamaan prinsip UN Global Compact dalam praktik bisnis adalah komitmen seluruh pilar bisnis Sinar Mas. “Implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) di seluruh unit usaha, bersifat fundamental bagi strategi bisnis kami. Visi ini menjadi pedoman bagi kami untuk mencapai target ESG (environment, social and governance) perusahaan secara lebih luas dan jangka panjang. Kami ingin membuktikan bahwa keseimbangan antara keuntungan bisnis, kelestarian lingkungan, tata kelola perusahaan yang baik dan pembangunan komunitas sosial, dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan global dan membawa kami ke tataran yang lebih tinggi,” ujarnya.
Desa Makmur Peduli Api yang menjadi program utama Asia Pulp and Paper Sinar Mas dan juga Sinar Mas Agribusiness and Food dalam memberdayakan masyarakat setempat berbasis kearifan lokal, disebutnya sebagai salah satu inisiatif memadupadankan upaya membantu terciptanya kemandirian ekonomi, ketahanan pangan sekaligus kelestarian lingkungan bagi masyarakat sekitar areal serta konsesi perusahaan. Mendampingi potensi UMKM setempat untuk berkembang, berkelanjutan, hingga masuk ke dalam rantai pasok perusahaan.
Berlangsung di Renaissance Bali Nusa Dua Resort, dalam acara yang mendapatkan dukungan dari APP Sinar Mas ini hadir Asisten Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa sekaligus CEO UN Global Compact, Sanda Ojiambo. Sementara tak jauh dari BNDCC, Sinar Mas Land membawa serta autonomous electric vehicle (AV) mereka yang biasa wira-wiri di kawasan BSD City, Tangerang Selatan agar semua yang hadir dalam eksebisi di Bali Collection mendapatkan gambaran jika moda transportasi dengan konsep green mobility mulai berwujud. Momen B20 dimanfaatkan Sinar Mas Land untuk menyampaikan komitmennya dalam pengembangan kota pintar terintegrasi, yang berwawasan lingkungan.
pengembangan UMKM di Indonesia diharapkan dapat semakin kuat dan meluas
Masih dalam kawasan yang sama, Smartfren Telecom tak ketinggalan lebih dulu bergerak di balik layar memperkuat sinyal, menambah kapasitas jaringan, berikut menyiagakan unit khusus sepanjang konferensi guna memastikan keandalan layanan telekomunikasi di sana. Perhelatan B20 berisikan banyak agenda dalam rentang yang singkat, di mana semua yang hadir mencoba menunjukkan inisiatif serta capaian masing-masing dalam praktik bisnis berkelanjutan, meraih manfaat dari persamuhan mereka dengan mitra penting dari penjuru dunia, berbagi pengalaman serta belajar dari kisah sukses pihak lain.
Kerja Bersama
Namun bagi Sinar Mas pesan utama dalam B20 tak pernah jauh dari pemberdayaan UMKM agar dapat menjadi energi pengentasan kemiskinan, pendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi. Sebagaimana Franky kembali menyampaikannya saat mengunjungi anjungan Sinar Mas yang berdiri persis di muka ruang utama Bali Nusa Dua Convention Center. Berupaya agar inisiatif yang telah berlangsung, dapat menarik lebih banyak pihak lagi untuk bergabung. “Hal ini harus kita angkat dan ingatkan terus-menerus,” demikian ia berujar.
Presiden Joko Widodo pada pengujung B20 Summit, Senin (14/11/2022) telah menerima B20 Communique, sebelum keesokan harinya memimpin KTT G20. Di antara beberapa pesan kunci dalam pidato penutupannya, Jokowi menyampaikan pentingnya UMKM berkolaborasi dengan korporasi besar guna menyongsong akselerasi digitalisasi. Kini, pemandangan di tiap sudut Nusa Dua telah kembali seperti sebelum KTT, yang ada selanjutnya adalah kerja bersama menjalankan capaian kesepakatan.
Penulis: Jaka Anindita
Foto: Noveradika, Ferdian