Mendung dan hujan yang menutupi sebagian langit Jakarta sedari sehari sebelumnya, ternyata menepi ketika perayaan Imlek Nasional berlangsung di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, hari Minggu sore (29/2/2023). Mensyukuri bahwasanya perayaan yang bermula dari tradisi masyarakat Tionghoa dan penganut Konghucu, kini semakin diterima sebagai gelaran budaya milik bersama bangsa Indonesia, menjadi hal pertama yang disampaikan Ketua Panitia Imlek Nasional 2023, Franky Oesman Widjaja.
“Imlek adalah tradisi yang dirayakan turun temurun oleh masyarakat Tionghoa, dengan berkumpul dan berbagi kebahagiaan. Saat Imlek, kita berkumpul bersama keluarga, makan bersama dan berdoa, memohon berkah yang baik untuk mengawali tahun baru, dengan semangat baru dan harapan baru. Kini, tradisi tersebut telah menjadi perayaan budaya milik bangsa Indonesia. Beriringan dengan peringatan keagamaan yang dirayakan oleh saudara-saudara kita, umat Konghucu,” ujarnya dihadapan hadirin yang di antaranya adalah Presiden Joko Widodo.
Dirinya juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk selalu bergotong royong serta waspada menghadapi dinamika tahun ini, namun tanpa meninggalkan optimisme. “Marilah kita bersama saling mendukung, bergandengan tangan, bergotong royong demi Indonesia yang kita cintai bersama. Harapan kami di tahun kelinci air ini, Indonesia dan dunia selalu aman tenteram, masyarakat damai, harmonis, dan sejahtera,” kata Franky.
“yang terpenting bekerja keras, berinovasi, berdoa keras, dan bergotong royong. Itu formula yang paling bagus”
Sementara Presiden Joko Widodo, dalam pengantarnya memperkuat pesan kebersamaan dengan mengajak segenap komponen bangsa untuk bekerja keras, bangkit mengejar ketertinggalan dengan meningkatkan kemitraan. “Ini yang harus ditingkatkan terus, dioptimalkan terus dengan selalu bergandengan. Yang gede, yang besar gandeng yang kecil, yang tengah, yang tengah gandeng yang kecil, yang gede gandeng yang kecil, semuanya bermitra, kemitraan bergandengan. Kalau saat pandemi bisa, saat normal pun juga harus diteruskan saling membantu, saling menolong sehingga semuanya akan terangkat naik.”
Salah satu bentuk kebersamaan, dikemukakan oleh Franky dalam kegiatan bertajuk “Bersyukur, Bangkit dan Maju Bersama” ini adalah komitmen sektor industri memberikan pendampingan melekat bagi UMKM. “Kita patut bersyukur, sekaligus bersiap menyongsong tugas mulia untuk menaikkelaskan UMKM melalui pendampingan melekat. Dalam kesempatan yang baik ini, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan serta pelaku usaha untuk berkomitmen dan bergotong royong menyukseskan program UMKM naik kelas bersama KADIN,” ujarnya.
Sore itu, hadir lebih dari 700 UMKM kuliner serta 50.000 warga undangan guna mengikuti Festival UMKM Kuliner, yang selain terpusat di Lapangan Banteng, juga berlangsung serentak di Rusun Karang Anyar, Rusun Pengadegan, Rusun Rawa Bebek, Rusun Pinus Elok, Rusun Pulo Gebang, Rusun Marunda serta Rusun Cinta Kasih Cengkareng dan Muara Angke. Kepada jurnalis yang menemuinya di sana, dirinya mengibaratkan penyikapan dalam tahun yang baru dengan sosok kelinci air yang lincah, sekaligus lembut. “Saya rasa dengan agility, kerja keras, dan kelincahan kita, pasti kita bisa melalui tantangan. Seperti yang Pak Presiden tadi katakan, kita harus optimistis, tapi tentu harus berhati-hati.”
Keesokan harinya, perayaan bergeser ke Sinar Mas Land Plaza Jakarta, kali ini dengan lingkup keluarga besar Sinar Mas. Hadir selaku Sinar Mas Board Member, Franky memperkuat pesan kebersamaan via pendampingan melekat yang sebelumnya sempat ia sampaikan. “Saya juga agak kaget saat melihat statistik yang menyatakan hingga 96 persen GDP kita berasal dari UMKM. Artinya, mereka memiliki potensi yang besar sekali,” ungkapnya dihadapan para Sinar Mas Board Member lainnya, direksi dan komisaris dari pilar usaha, pimpinan President Office Sinar Mas serta Eka Tjipta Foundation, berikut para karyawan, juga advisor.
Di tempat yang sama, Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman mengatakan pendampingan bagi UMKM dikarenakan mereka yang jumlahnya mencapai hingga 65 juta pelaku adalah tumpuan perekonomian nasional, khususnya selama pandemi. Bahkan, menurutnya pendampiangan tadi juga penanda Sinar Mas tak lupa dari mana berawal, “Sinar Mas yang bermula dari kewirausahaan Bapak Eka Tjipta Widjaja, tentunya sangat peduli terhadap upaya pemberdayaan UMKM menjadi bisnis berkelanjutan dan dapat menyejahterakan masyarakat.”
Karenanya, pada gelaran bertemakan “Health, Happines and Prosperity” in 2023 ini, Franky mengajak seluruh pilar bisnis – mulai pimpinan, karyawan hingga para advisor – mendukung insiatif menaikkelaskan UMKM, yang oleh pemerintah telah dijadikan sebuah gerakan nasional ini. “Itulah yang menjadi tugas bersama. Jadi, kita harus kokoh dahulu, untuk kemudian dapat membantu yang di sekitar kita,” ujarnya. Caranya? “Sebenarnya setiap tahun bagus sekali, karena yang terpenting bekerja keras, berinovasi, berdoa keras, dan bergotong royong. Itu formula yang paling bagus,” demikian Franky Oesman Widjaja.
Penulis: Jaka Anindita, Delia Nurusyifa
Foto: Noveradika Priananta, koleksi Sekretariat Presiden