Pagi hari itu di Pantai Siring Pagatan, sinar matahari berkenan hadir memberikan kecerahan, sekaligus menyediakan kesempatan bagi para tetamu yang tengah berkumpul di sisi pantai guna memanfaatkan waktu berpose dan mendapatkan hasil yang indah. Garis pantai di sana memang bersih dan kerap disinggahi warga masyarakat untuk berwisata. Tak menanti lama, Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar tiba di sana, bergabung dengan keramaian yang telah menantinya, disusupi angin laut yang terasa lembab, mereka tampak bergegas menuju dermaga. Empowerment and Development Department Head PT Borneo Indobara, Silvyna Aditia mengatakan, “Panitia telah memperhitungkan agar acara utama dapat berlangsung di dalam, sebelum hujan datang.” Beberapa pekan terakhir, hujan memang kerap turun jelang siang hari.
Apa yang dimaksud dengan ‘di dalam’ tadi adalah rombongan beringsut masuk ke dalam masjid. Di bibir pantai telah berdiri Masjid Apung Ziyadatul Abrar yang siap digunakan, dan keramaian yang berlangsung di sana menjadi puncak peresmiannya. Nyatanya, perhitungan panitia cukup jitu dan semesta memberikan dukungannya. Selepas penyambutan dan pengguntingan pita di dermaga, upacara penandatanganan prasasti di pelataran masjid, hanya mendung yang menemani, bebas dari rintik hujan. Begitu berpindah ke sambutan dari lintas pihak, barulah mendung berganti menjadi hujan.
“Secara keseluruhan pembangunan berjalan dengan lancar, bahkan lebih cepat dari target waktu yang diberikan. Hal ini perwujudan komitmen semua pihak, mulai dari kontraktor pelaksana, para tenaga profesional, serta dukungan dan arahan dari pemerintah kabupaten, sehingga target dapat terpenuhi. Tentu saja, keberadaannya diharapkan turut meningkatkan pertumbuhan perekonomian kawasan karena turut menjadi sarana wisata religi. Diresmikannya masjid ini menandakan serah terima dan persembahan dari PT Borneo Indobara kepada masyarakat Tanah Bumbu yang religius. Persembahan kami melalui program CSR pilar keagamaan. Masjid ini bukan masjidnya BIB, tapi masjidnya Tanah Bumbu,” ujar Chief Operating Officer PT BIB, Raden Utoro sembari terisak, membuat suasana di hari Minggu 26 Desember 2023 ini menjadi haru.
Bahkan keharuan berpindah pula ke Bupati Zairullah yang mengatakan ketika mulai menjabat, impian dan doanya adalah keberadaan perusahaan pertambangan di Tanah Bumbu dapat memberikan keberkahan serta keajaiban bagi seluruh warga masyarakat. “Ternyata hari ini terkabul. Tanah Bumbu memiliki banyak masjid yang megah, dan ditambah kehadiran Masjid Apung ini, kita memiliki pula sebuah ikon wisata religi. BIB itu karya besarnya bukan main, luar biasa dahsyat. Kami dari pemerintah daerah mengucapkan banyak terima kasih,” kata Bupati yang juga sempat terisak. Pembangunan yang berlangsung sedari tahun 2019, dengan rekayasa teknologi yang cukup menantang serta melintasi pandemi, dan bernilai investasi sekitar Rp43 miliar ini tampaknya memberikan makna mendalam bagi mereka yang terlibat dalam pembangunannya.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Dar Toha, Habib Mustafa bin Idrus al-Khirid yang hadir dihadapan sekitar 300-an undangan, termasuk Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Lana Saria, perwakilan Yayasan Muslim Sinar Mas, Condrokirono, jajaran forkopimda, ulama, dinas terkait, tokoh masyarakat serta adat, kontraktor, beserta perwakilan PT BIB dan PT Golden Energy Mines Tbk., dalam ceramahnya mengingatkan agar setelah selesai, menjadi tugas masyarakat – bukan perusahaan dan bukan pemerintah daerah – untuk memakmurkan masjid ini, baik secara lahir, juga secara batin. Mendekati masa pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah, tak lupa Habib berpesan, “Jangan khianati masjid, amanat Allah harus dijaga, masjid tempat ibadat, jangan kita jadikan sebagai tempat berkampanye, maupun aktivitas duniawi lainnya.”
Di sela kegiatan, PT BIB dengan dukungan – sesama pilar usaha Sinar Mas – APP Group menyempatkan pula mewakafkan mushaf Alquran, yang menurut Utoro dilakukan untuk memperkuat peran masjid sebagai sarana dakwah serta pendidikan nilai keislaman. Diterima secara simbolis oleh bupati, ratusan mushaf tadi akan disebarluaskan ke sejumlah masjid lainnya. Condrokirono yang turut menyaksikan, mengapresiasi inisiatif tersebut dengan harapan selain mencurahkan kebaikan terhadap masyarakat sekitar, juga memajukan peran Masjid Ziyadatul Abrar dalam dakwah.
Baca juga: Desain Selesai dalam Seminggu
Selagi kegiatan berlangsung di ruang utama yang berada di lantai dua, warga mulai berdatangan menjangkau pelataran masjid. Mulai dari yang menantikan shalat Dzuhur tak lama lagi, yang juga menjadi peribadatan pertama bagi publik setelah masjid resmi dibuka, juga sekalian menikmati suasana dan pemandangan di pantai, dengan memanfaatkan naungan dua gazebo di sudut masjid. Seperti sebuah keluarga muda yang datang dan bercengkerama di sana dengan membawa serta seorang anak sulungnya, laki-laki balita, beserta sang adik yang bayi kembar perempuan. Sang bapak mengatakan memang punya niat beriwisata karena ketika sebelumnya berkunjung, masjid masih tertutup bagi umum. Berasal dari kawasan Kecamatan Kuranji, mereka menembus percik hujan menempuh kurang dari satu jam berkendaraan sepeda motor.
Kemudian mereka beringsut, rupanya sang sulung merasa lapar dan meminta dibelikan makanan. Jika pertanyaannya apakah kehadiran masjid akan turut mendorong perekonomian setempat, sangat mungkin itu yang akan terjadi. Terlebih, pemda telah berencana mengembangkan kawasan Pagatan menjadi pusat wisata terpadu melalui pembenahan area sekitar masjid, berikut membangun dua jalan yang diperuntukkan khusus bagi wisata dan dan satunya untuk lalu lintas umum.
Penulis: Fatimah Azzahra, Jaka Anindita
Grafis: Dede Ilham Fitriana
Foto: koleksi PT BIB, Jaka Anindita