Breaking

Seni Beladiri di Perhelatan Sinar Mas

Breaking News / Peristiwa / Slider / Top News / May 16, 2024

Dalam sebuah perhelatan, memilih atraksi yang sejalan dengan tema utama, sesuai dengan profil para tetamu, sekaligus memuat nilai hiburan guna ditampilkan di tengah acara, adalah ujian kreativitas yang menyenangkan. Panitia dapat memilih dari sekian ragam atraksi, entah yang berupa kesenian, olahraga, atau dramaturgi tematik lewat pengemasan yang bervariasi pula. Namun hal itu bukan berarti terbebas dari ujian tambahan. Manakala acara yang mesti digelar sudah berlangsung rutin, sekian lama, butuhkan eksplorasi lebih mendalam, memilah dan memilih hal apa lagi yang akan diangkat.

 

Senjata tajam tidak diperkenankan dibawa memasuki Sinar Mas Land Plaza. Namun untuk kesempatan khusus, seperti tentu ada pengecualian.

 

Halal Bihalal Sinar Mas yang berlangsung Senin, 6 Mei 2024 silam di Sinar Mas Land Plaza Jakarta, demikian pula adanya. Mengangkat tema besar memaknai perbedaan dengan memperkuat kebersamaan, pertemuan yang berlangsung secara hibrida dengan tatap muka langsung berikut kehadiran virtual berniatkan ajakan agar selepas Pemilihan Umum dan bulan Ramadan berlalu, warga Sinar Mas dengan segenap perbedaannya, tetap bersatu, kembali berkarya berkompaskan filosofi hidup Eka Tjipta Widjaja, yang terinternalisasi dalam Nilai-Nilai Luhur Sinar Mas.

 

Baca juga Halal Bihalal Sinar Mas: Keberagaman yang Mempersatukan

 

Berupaya mengemasnya sekreatif dan serelevan mungkin, menyesuaikan dengan kecenderungan para undangan yang hadir, termasuk dengan alokasi anggaran yang disediakan, panitia memutar ide hingga bertaut dengan atraksi olahraga, lebih jelasnya dari cabang beladiri. Pertimbangannya, pertunjukan semacam ini belum pernah ditampilkan sebelumnya, lantas bila dihadirkan dalam bentuk tata gerak secara bersama-sama menunjukkan tak saja kekuatan, kecepatan serta ketepatan, namun juga keselarasan dan persatuan, kemudian ada nilai sportivitas di dalamnya, sekaligus pelestarian nilai budaya. Insentif lainnya, ada kesempatan melibatkan para atlet yang masih keluarga karyawan atau malah karyawan Sinar Mas.

 

 

Uji pertama berlangsung saat para atlet wushu atau wushuyuan asal dari sasana Wushu Rajawali Sakti, Pluit, Jakarta Utara menampilkan kebolehannya dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2575, Senin (19/2/2024) di Ruang Derawan. Berstatus atlet Pelatda DKI Jakarta dan beberapa lainnya adalah wushuyuan nasional junior, dua di antaranya, Kylie Suyoto Kwok dan Jesslyn Olivia Goeinawan adalah anak dari karyawan Sinar Mas. Kini, di ruangan yang sama, giliran para pesilat muda dari perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate asal padepokan Jakarta Barat dan Kota Tangerang yang tampil. Memperagakan keserasian gerak secara artistik, baik melalui peragaan jurus tangan kosong, jurus senjata baik perorangan, ganda, maupun beregu. Persamaan penampilan dari genre berbeda ini, baik wushuyuan maupun pesilat yang tampil, sebagian besar adalah wanita.

 

Menggambarkan kekuatan, kecepatan, ketepatan, keselarasan berikut nilai sportivitas dan persatuan.

 

Pagi itu, di antara delapan pesilat, ada sosok Sri Dewi Sugiyanti yang karyawan Bank Sinar Mas. Mulai menekuni pencak silat sedari SMA, Sri selaku atlet nomor tanding sekaligus juga pelatih, kini memilih berfokus pada sisi olahraga dan beladiri, bukan lagi prestasi. Melakukan itu atas pertimbangan mesti menjaga harmoni antara pekerjaanya di Department Human Capital, Performance and Management dengan kesibukan latihan, dirinya yang mewakili Kotamadya Jakarta Barat, masih sanggup berlatih dan melatih dua hingga tiga kali dalam sepekan, di malam hari. Sementara sesama pesilat nomor tanding, hanya saja berusia jauh lebih muda, ada Aninda Apriani, yang kini duduk di kelas 9, dan anak dari seorang karyawan APP Group. Bergabung ke perguruan PSHT sejak tahun 2000-an, ia mengaku orangtuanyalah yang senantiasa memotivasi agar dirinya tekun berlatih dan berpartisipasi mewakili sekolahnya.

 

Para pesilat PSHT, di antaranya Sri Dewi Sugiyanti (berjongkok di sisi kiri) dan Aninda Apriani (berdiri kedua dari kiri) ‘mengawal’ Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar dan Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja.

 

Apakah akan ada cabang beladiri lain yang nanti hadir, berunjuk kemampuan di perhelatan internal Sinar Mas? Sejauh selaras dengan tema gelaran, dapat memvisualisasikan Nilai Luhur Sinar Mas, dan memiliki makna konservasi warisan budaya Indonesia, sangat mungkin ada peragaan para atlet beladiri, termasuk dari genre lain menyusul.

 

Penulis: Josephine Laura Sutanto, Jaka Anindita

Foto: Noveradika

 






Jaka Anindita




Previous Post

Halal Bihalal Sinar Mas: Keberagaman yang Mempersatukan

Next Post

Tjipta UMKM Expert: Naik Kelas dengan TikTok





0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Halal Bihalal Sinar Mas: Keberagaman yang Mempersatukan

Mengawali ceramahnya, Imam Besar Masjid Istiqlal, K.H. Nasaruddin Umar memandang halal bihalal yang bagi umat muslim memiliki...

May 14, 2024