Sebanyak enam orang siswa Sekolah Eka Tjipta yang berhasil lolos mewakili daerah asalnya guna berkompetisi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional bagi para peserta didik sekolah dasar serta sekolah menengah telah bergabung bersama rekan-rekan mereka dari seluruh penjuru Nusantara di Hotel Red Top, Jakarta, sedari Senin (5/8) hingga kegiatan yang ditaja setiap tahun oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini berakhir pada Senin (11/8) pekan berikutnya. Mereka adalah Husen Ali, siswa SD Eka Tjipta Kencana, Kalimantan Barat, sementara dari Kalimantan Tengah, ada Attaya Sinathrya Fahrezza, dari SMP Eka Tjipta Perdana, Niken Dwi Anjani, dari SMP Eka Tjipta Semilar, Akita Naila Prameswari, siswa SD Eka Tjipta Semangat, Rachel Elvita Zangi, yang datang dari SD Eka Tjipta Bukit Tiga, beserta rekannya Andira, dari SMP Tunas Lestari Sejahtera Sungai Kedang, Kalimantan Timur.
Selama di Jakarta, mereka menjadi bagian dari 230 siswa SD dan 345 siswa SMP dari seluruh Indonesia termasuk beberapa sekolah Indonesia yang berada di luar negeri yang saling mengadu talenta dalam bidang sains. Sebanyak enam orang guru turut hadir selaku pendamping sepanjang perhelatan. Pelajaran pertama yang dipetik adalah, kompetisi tak hanya mengasah daya juang dan meningkatkan prestasi, namun juga memperkaya pengalaman berikut pertemanan. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemdikbudristek Maria Veronica Irene Herdjiono dalam sambutannya menganalogikan semua peserta sebagai pemenang. “Kalian tiba di sini sebagai juara, yang terseleksi secara bertahap hingga ke tingkat nasional, dari lebih 228.000 siswa yang mengikuti O2SN,” ujarnya.
Para guru menceritakan bila respon para siswanya selain gembira, juga mengharukan seperti Niken yang akan berkompetisi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, disebut sempat menangis saat mengetahui jika dirinya akan berangkat ke Jakarta. Sementara Akita yang juga tampil di mata pelajaran serupa, menurut guru pendampingnya menunjukkan antusiasme tinggi karena akan berlaga di Jakarta yang belum pernah dikunjunginya, jauh dari perkebunan sawit daerah asalnya. Attaya Sinathrya bahkan disebut segera menghubungi keluarganya baik di lingkungan tempat tinggal, maupun yang berada di Pulau Jawa, mengabarkan dirinya akan berangkat ke Jakarta, berkompetisi di bidang ilmu pengetahuan sosial. “Sangat excited, dan kini menjadi idola baru di sekolahnya,” ujar guru pendampingnya.
Di sela ketatnya jadwal, dan tajamnya kompetisi, baik siswa maupun para guru menyempatkan diri memenuhi undangan Eka Tjipta Foundation (ETF) hari Kamis (8/8) di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta. Saat itu, bergabung menyambut, Ketua Umum ETF, Hong Tjhin yang didampingi oleh Fransciscus Constan, MD Operations 2 sekaligus CEO Perkebunan Sinar Mas 6, 6A dan 7, dari mana para siswa dan guru berasal. Senada, selain mengapresiasi berikut menyemangati para tamunya, keduanya menegaskan kembali komitmen ETF bersama Sinar Mas Agribusiness & Food dalam mendukung pengembangan potensi siswa, baik di ranah akademik maupun nonakademik.
Sekolah Eka Tjipta adalah sebagian dari peran ETF, yayasan yang didirikan keluarga Eka Tjipta Widjaja guna melaksanakan sekaligus mengkoordinasikan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan di dalam naungan Sinar Mas. Di setiap sentra perkebunan yang dikelola Sinar Mas Agribusiness & Food, sekolah ini hadir menyediakan pendidikan dasar dan menengah pertama secara gratis bagi anak-anak karyawan dan masyarakat sekitar. Mendapatkan penguatan serta peningkatan standar secara berkala, saat ini terdapat sekolah yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Pelajaran lain bagi delegasi Sekolah Eka Tjipta adalah, selain belajar, berlatih, berkompetisi dan berbicang serius, jangan lupakan berekreasi. Walhasil para siswa beserta guru pendamping menyempatkan mengisi waktu dengan berkeliling dengan MRT melintasi kota yang sejak Mei silam berstatus Daerah Khusus Jakarta. Termasuk mengunjungi berikut mengabadikan kehadiran mereka pada tengara atau landmark Bundaran Hotel Indonesia yang selama ini menurut pengakuan siswa, hanya sempat mereka simak dari gambar dan video. Setelah sepekan, dari ajang Olimpiade Sains Nasional, Husen Ali, Akita Naila Prameswari dan Rachel Elvita Zangi mendapatkan penghargaan Honorable Mention. Medali memang belum tergenggam, namun seperti dikatakan Maria Veronica semua peserta adalah pemenang. Mereka yang datang dari Sekolah Kebun mendapatkan pengalaman akademis, pengalaman wisata, teman dan juga suasana baru yang menjadi bekal petualangan pendidikan mereka selanjutnya.
Penulis: Waliadi, Jaka Anindita
Foto: dokumentasi ETF, dokumentasi President Office Sinar Mas