Rabu pagi, 26 Agustus, Universitas Diponegoro meresmikan gedung Sekolah Vokasi yang bertempat di bilangan Kampus Tembalang, Semarang. Berbeda dengan peresmian lazimnya, kesibukan berlangsung di tiga kota. Selain Semarang, di mana telah bersiap Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, Budiyono beserta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, aktivitas terjadi pula di Istana Kepresidenan Bogor karena Presiden Joko Widodo meresmikannya dari sana. Sementara Jakarta menjadi tempat berkumpulnya perwakilan perusahaan yang menjadi mitra pembangunan kampus anyar tersebut. Demikian jadinya bila peresmian dilakukan secara virtual.
”Prioritas Kabinet Indonesia Maju lima tahun ke depan adalah pengembangan sumber daya manusia untuk membawa kita menjadi negara maju. Karena saat puncak bonus demografi tiba, di mana usia kerja mendominasi proporsi penduduk Indonesia, kita harus menyediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, meningkatkan kapasitas SDM yang lebih produktif, lebih kompetitif, di mana pendidikan vokasi menempati posisi penting dalam pengembangan SDM kita. Oleh karena itu, saya menyambut baik bantuan dari Sinar Mas, dan grup Astra kepada Universitas Diponegoro dalam bentuk gedung dan juga infrastruktur pendukungnya untuk pendidikan vokasi,” kata Presiden dalam sambutannya. “Di luar pendidikan tinggi ada industri yang langsung bekerja di lapangan, praktik langsung di lapangan. Ada ekosistem kewirausahaan, ada research and development, ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional,” Jokowi berpesan.
Sedikit berbangga hati tentu tak salah, karena di tengah pandemi yang menjadikan setiap aktivitas berlangsung penuh pembatasan, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto mendapat kesempatan untuk hadir langsung di Bogor. “Kebutuhan sumber daya manusia berlatar belakang pendidikan vokasi sesungguhnya tinggi. Hanya saja, kuantitas angkatan kerja kejuruan memang terbatas, dan mereka yang memiliki kemampuan sesuai kebutuhan industri lebih sedikit lagi jumlahnya. Dukungan berbentuk hibah seperti ini dapat menjadi solusi menjembatani kebutuhan kami,” ujarnya selepas mendampingi Presiden bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Menggunakan rancang bangun berkonsep green building, bangunan empat lantai seluas hampir 5.000 meter persegi yang menyediakan pula entrepreuneurship lounge, di mana Undip bersama akselarator GK Plug and Play akan memanfaatkannya guna membentuk sosok wirausahawan muda, dipandang Sulistiyanto sebagai perlambang tekad sivitas akademika menjawab tantangan zaman, “Di sebuah lingkungan yang ramah lingkungan dan energi, sekaligus humanis, guna berinovasi melalui aneka penelitian dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya industri.” Di sana, Sinar Mas dan Astra menghibahkan dana tak kurang dari Rp40 miliar.
Kedua entitas memang memiliki rekam jejak cukup panjang dalam pengembangan pendidikan kejuruan sebagaimana Direktur Eksekutif Eka Tjipta Foundation (ETF), Ardy Candra Sutandi dalam konferensi pers virtual menyebut, “Komitmen Sinar Mas tampak pada Institut Teknologi dan Sains Bandung yang berdiri di Deltamas tahun 2010, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung dan Pemerintah Kabupaten Bekasi, serta kehadiran Politeknik Sinar Mas Berau Coal di Kalimantan Timur tahun 2019.” Menurutnya, tahun ini, inisiatif berwujud program Revitalisasi SMK yang memunculkan SMK binaan dengan bidang studi Marketing dan Komunikasi Digital (Medsos), yakni SMK 1 Gunung Sahari dan SMK Kanisius Ungaran. “Pada lingkup internal, ETF telah menyediakan rambu bagi program pemagangan di pilar bisnis Sinar Mas, yang direncanakan terimplementasi tahun 202,” ujarnya.
Dengan nilai dukungan sejumlah itu, tidak mengherankan jika kedua entitas, Sinar Mas dan Astra, meski tak diniatkan, terbaca bersaing dalam melakukan pembeberan kegiatan peresmian di media massa. Hingga tiga hari selepas peresmian ada seratusan berita di laman media daring memberitakannya. Tak ada yang kalah di sini, semua adalah pemenang, dengan pemenang utamanya tentu pendidikan vokasi di negeri ini. Seperti dikatakan Rektor, Yos Johan Utama, “Sikap patriotik kedua perusahaan semoga bisa menjadi teladan bagi dunia industri lainnya untuk berpartisipasi secara nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Sehingga bukan tidak mungkin pada saatnya, pendidikan vokasi menjadi juara.”
Penulis: Jaka Anindita
Foto: Noveradika Priananta
Grafis: Sidhi Pintaka
Video: Andri Riza
Tags: 82 tahun Sinar Mas, Andri Riza, APP, APP Sinar Mas, Ardy Chandra, Asia Pulp and Paper, Asia Pulp Paper, Corona, Corporate Communications, Corporate Social Responsibility, Covid-19, CSR, Dual system, Eka Tjipta Foundation, ETF, G. Sulistiyanto, Gandi Sulistiyanto, Gerakan Pakai Masker, GPM, Hibah, HUT Sinar Mas, Innovation for Life, Istana Bogor, Jaka Anindita, Joko Widodo, Jokowi, Kejuruan, Kenormalan baru, Managing Director, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, New Normal, Normal baru, Noveradika Priananta, Pagebluk, Pandemi, Pembatasan Sosial Berskala Besar, Peresmian, Pramono Anung, Prasasti, President Office, President Office Sinar Mas, Protokol keselamatan, PSBB, SARS-Cov, Sekab, Sekola Vokasi Universitas Diponegoro, Sekretaris Kabinet, Semarang, Sidhi Pintaka, Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness and Foods, sinarmas, SMILE Magazine, SMILE Magz, Tembalang, Transisi, Ulang Tahun Sinar Mas, Undip, Universitas Diponegoro, Virtual, Vocational, Vokasi juara, Yos Johan Utama