Memiliki beberapa wajah, bagi lembaga yang bergerak di sejumlah bidang usaha, sangat mungkin terjadi. Masyarakat kerap mengidentikkan Sinar Mas dengan asuransi, sebagian lagi dengan bank. Sebagian yang lain teringat karena kehadiran PT Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill di Serpong, Banten, menyebutnya, “Yang pabrik kertas itu kan.” Ada juga mengingatnya sebagai, “Yang bikin minyak goreng.” Walaupun produk minyak goreng besutan Sinar Mas Agribusiness and Food selepas pertengahan 90-an tak lagi muncul di layar kaca, tapi jenama yang dikelolanya selalu kuat menetap di benak publik.
Gelaran panjang Bazaar Minyak Goreng dapat menjadi salah satu penyebabnya. Penjualan minyak goreng dengan potongan harga bagi warga masyarakat yang berlangsung sejak 2005 hingga 2019, dengan fokus utama di Pulau Jawa, dan keseluruhan menyalurkan hingga sekitar 30 juta liter minyak goreng kemasan, membuatnya menjadi salah satu inisiatif sosial Sinar Mas yang paling dikenal. Banyak petinggi yang menyempatkan bergabung melayani penjualan bagi warga dalam kegiatan ini. Bahkan tiga orang presiden negeri adalah di antaranya; Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Jelang pemilihan umum di tahun 2019 silam yang mensyaratkan pembatasan kegiatan massa membuat frekuensi bazaar dikurangi, bahkan dihentikan, untuk kemudian setahun berikutnya bersua dengan pandemi Covid-19. Tak mungkin mengundang orang berkumpul dalam jumlah besar. Kegiatan klasik mesti dilupakan, tapi bukan lantas Sinar Mas kebingungan menerjemahkan aksi sosialnya. Pandemi tak hanya membuat orang mesti berhati-hati di tengah ragam pembatasan, namun juga harus lebih kreatif, serta eksploratif.
Hasilnya, hadir inisiatif Pengusaha Peduli NKRI (PPNKRI) yang dari namanya tak melibatkan Sinar Mas sendirian, namun menggandeng banyak perusahaan lain yang memiliki niatan serupa. Menggalang dana dan mendonasikannya berupa barang, perusahaan yang bergabung di situ melakukannya dalam rangkaian gelombang. Di bulan Maret tahun lalu, tak lama setelah pemerintah memberlakukan status pandemi, bantuan bewujud peralatan kesehatan, perangkat uji cepat, peralatan pelindung diri dan juga masker (yang saat itu sempat menjadi komoditas paling dicari, namun teramat sukar diperoleh). Dana yang tergalang mencapai Rp660 miliar ketika itu.
kegiatan klasik mesti dilupakan,
tapi bukan lantas Sinar Mas kebingungan menerjemahkan aksi sosialnya
Pembatasan sosial yang diberlakukan pemerintah akan berdaya jika masyarakat yang nafkahnya terganjal, mendapatkan bantuan yang memadai. Karena itu gelombang bantuan berikutnya berupa bahan pangan dan masker, memperkuat bantuan sosial yang dikucurkan pemerintah bagi masyarakat terdampak. Waktu bergerak, tantangan baru datang, inisiatif turut menyesuaikan. Ini terjadi selepas bulan Juli di mana krisis oksigen bagi pasien Covid-19 membayangi. Bantuan melalui PPNKRI coba menjawabnya. Selain bahan pangan, dukungan pengadaan konsentrator oksigen berikut donasi oksigen cair serta obat-obatan menjangkau publik. Saat itu, peran pilar bisnis Sinar Mas semakin menguat, khususnya di wilayah kerja mereka.
Berbarengan, aktivasi sentra vaksin bagi umum juga hadir di beberapa tempat, sendiri maupun bermitra bersama pihak lain. Vaksinasi yang digelar Sinar Mas Land saja per Agustus tahun 2021 telah menjangkau hingga 62.620 akseptor, dari berbagai kalangan masyarakat. Meski cahaya terang mulai tampak, belum lagi diketahui kapan pandemi Covid-19 akan berujung. Kepekaan berikut kreativitas mengemas inisiatif sosial Sinar Mas masih terus diuji. Satu yang sudah jelas, aktivitas sosial itu bukan hanya Bazaar Minyak Goreng.
Penulis: Jaka Anindita
Kontributor: Yulrandro Dave, Nova N. Indra
Foto: President Office Sinar Mas Land
Grafis: Dede Ilham F
Tags: Bantuan pangan, Bazaar rakyat, BSD City, Corporate Communications, Covid-19, Dede Ilham F, Infografis Bantuan sosial, Jaka Anindita, Nova N Indra, Pandemi, Pasar Modern Intermoda, Pengusaha Peduli NKRI, PPNKRI, President Office, President Office Sinar Mas, Sentra vaksin Bazaar minyak goreng, Sinar Mas, Sinar Mas Land, sinarmas, Siswa, SMILE Magazine, SMILE Magz, SML, Vaksinasi, Vaksinasi Anak, Vaksinasi pelajar