Breaking

Vokasi itu Kerén, Kerén itu Vokasi

Breaking News / Lensa ETF / Slider / Top News / November 22, 2021

Dukungan terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia, menjadikan Sinar Mas mengangkat “Keren itu Vokasi” sebagai webinar penutup rangkaian acara 83 Tahun Sinar Mas, Bersama Untuk Indonesia. Kehadiran sejumlah tokoh menjadi bukti nyata keseriusan sektor usaha menjawab ajakan pemerintah untuk bergandengan tangan, menciptakan sumber daya manusia yang unggul melalui sekolah vokasi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Kamis (18/11/2021) mengatakan, bahwa siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) memiliki inovasi dan kreativitas yang luar biasa. Inovasi ini dapat menjadi sumber kekuatan bagi bangsa Indonesia. Menurut Mas Menteri, pendidikan vokasi memang dirancang untuk mempersiapkan para siswa agar dapat terjun langsung dalam belantara dunia kerja.

“Melalui program SMK Pusat Keunggulan, Kemendikbudristek menjamin siswa akan mendapatkan kurikulum pembelajaran yang relevan dan fasilitas yang memadai,” ujar Nadiem mengenai program kementeriannya yang mengangkat kualitas pendidikan vokasi. Nadiem berharap, dari sana, para siswa pendidikan vokasi akan lebih bersemangat dalam belajar, optimistis meraih cita-cita, bereksperimen dan inovatif, memanfaatkan waktu, dan mewujudkan merdeka belajar yang sesungguhnya.

Sementara praktisi pendidikan Primadi Serad, berpendapat bahwa kurikulum yang sesuai untuk vokasi adalah yang mengajarkan siswa berpikir kritis, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan personal thinking. Karena pembelajaran yang didapat siswa saat ini, belum tentu relevan tiga tahun ke depan. “Maka penting untuk memberikan kurikulum yang dapat membentuk pribadi siswa agar lebih baik dan mudah beradaptasi.”

 

 

Seperti yang dikatakan Senior Advisory Board Member Sinar Mas yang sehari sebelumnya baru saja dilantik sebagai Duta Besar Indonesia Untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto bahwa kompetensi seorang individu ditentukan oleh tiga hal, yakni attitude, skills, dan knowledge. Sulistiyanto pasca pelatikannya beberapa kali menyatakan kalau pendidikan vokasi adalah salah satu kunci bagi Korea mampu menghasilkan produk berbasis teknologi tinggi. Dirinya berupaya mengajak industri di sana guna membangun lembaga pendidikan vokasi di Indonesia guna menjawab kebutuhan tenaga terdidik sekaligus terampil. “Ini menjadi program kerja utama kami, dari sisi investasi sekaligus penembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.”

Apa yang Primadi dan Sulistiyanto sampaikan senada dengan pengantar Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin, kalau mentalitas peserta didik mesti diperkuat. Para siswa vokasi menurut Saleh tidak perlu mengkhawatirkan bagaimana mereka dipersepsikan oleh rekan-rekan mereka dari program studi non-vokasi, atau oleh lingkungan sekitarnya. “Ingat tujuan kita bersekolah atau berkuliah. Pahami bahwa, kita berada di sana atas kehendak diri dan kebutuhan kita. Karena pada dasarnya pendidikan vokasi dengan keragaman kompetensi yang ditawarkan adalah jalan bagi kita untuk mempertajam potensi, minat dan bakat yang kita miliki, menjadikannya sebagai senjata meraih cita-cita dan keberhasilan,” urainya.

Board Member Sinar Mas, Fuganto Widjaja, mengatakan bahwa saat ini Sinar Mas Energi & Infrastructure telah menyerap kurang lebih delapan siswa SMK dengan kompetensi pada ranah digital. Dari sana, pihaknya meyakini kualitas sumber daya manusia SMK sudah sejajar dan dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan kerjanya. “Oleh sebab itu, kita tidak boleh meragukan dan memandang sebelah mata kompetensi siswa SMK,” kata Fuganto.

 

Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (26/8/2020), disaksikan (dari kiri) oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. “Di luar pendidikan tinggi ada industri yang langsung bekerja di lapangan, praktik langsung di lapangan. Ada ekosistem kewirausahaan, ada research and development, ini merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda kita, apalagi dalam pendidikan vokasional.” (foto Sekretariat Presiden)

 

Namun, dibalik itu semua, masih banyak tantangan yang harus segera dibenahi oleh pemerintah dan mitranya dari sektor industri. “Kita ingin semua ter-upgrade, baik itu fasilitas, siswa, dan tenaga kerja. Ini semua memerlukan sinergitas dengan pelaku industri,” tutur Walikota Surakarta. Dirinya berkeinginan, siswa SMK memiliki jiwa siap bekerja, dan dapat diterima di perusahaan yang mereka tuju karena memiliki skills yang bisa menjawab tantangan zaman.

Seputar sumber daya manusia, Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin, mengatakan pengembangan yang dilakukan, semestinya juga berfokus pada tenaga pengajar yang juga memiliki peran sangat penting. Dalam webinar, peserta sempat menyaksikan karya video para siswa sekolah vokasi mitra ETF yang memenangkan Video Competition: Sekolah Vokasi, Keren! Para pembicara di hadapan 877 peserta, berupaya meyakinkan mereka jika  komitmen pemerintah berikut dukungan sektor usaha akan menjadikan vokasi itu keren, keren itu vokasi.

 

Penulis: Erika Ilyas

Editor: Jaka Anindita

Kontributor: Caecario Vito

Video: Andri Riza

 


Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,



Jaka Anindita




Previous Post

Filosofi ala President Office di Seoul

Next Post

Menjaga Hutan (Kertas) Tetap Lestari





You might also like



0 Comment


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Filosofi ala President Office di Seoul

Menjalani karir hampir empat dasawarsa di sektor privat yang 29 tahun di antaranya berlangsung di Sinar Mas - dengan jabatan...

November 16, 2021