Breaking

18 tahun Bazar Minyak Goreng: Masih Primadona (1)

Breaking News / Cover Story / Slider / Top News / July 18, 2023

Memasuki bulan Mei adalah masa rehat dari segenap aktivitas bazar minyak goreng. Rangkaian kegiatan yang umumnya bermula sebelum memasuki bulan Ramadan untuk kemudian berakhir menjelang Idul Fitri menjadi rangkaian kesibukan rutin bagi President Office Sinar Mas. Tahun ini, Bazaar Minyak Goreng Ramadan, demikian kegiatan ini bertajuk, berlangsung dari Serang, Banten pada pengujung bulan Februari hingga menjangkau Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari sebelum Lebaran, pertengahan April, di mana dalam kurun waktu tadi berlangsung hampir 50 kegiatan di berbagai kota, dan keseluruhan menjual nyaris sebanyak 140 ribu liter minyak goreng kemasan dengan harga khusus.

Niatan dan Mitra

Ada sebabnya  kegiatan – yang oleh para pelaksananya kerap disingkat BMG dari kepanjangan bazar minyak goreng – yang bermula di tahun 2005 ini, masih menjadi primadona bagi Sinar Mas untuk menjangkau masyarakat. “Kan dalam BMG ada tiga fungsi. Fungsi sosial, fungsi diplomasi, dan satu lagi fungsi engagement. Tantangannya, kita harus memadukan ketiga fungsi ini. Karena sudah jelas yang nomor satu, Pemerintah kan memang mendorong program ini,” kata Head of Stakeholder Engagement di President Office Sinar Mas, Andrea Indracaya yang mengenang penugasannya secara reguler dalam bazar terjadi tahun 2012 silam hingga saat ini. Pernyataannya menjawab mengapa kegiatan ini sebagian besar berlangsung menggandeng pihak pemerintah seperti kementerian, pemerintah daerah serta pihak TNI dan Polri selaku mitra.

 

Mengapa mereka saling menatap ke arah yang berlainan? Dilaksanakan untuk mendukung pemerintah, karenanya TNI menjadi salah satu mitra dalam bazar. Mardi dan Andrea jelang gelaran bersama Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur.

 

Selain mendukung pemerintah menjaga ketersediaan pasokan minyak goreng manakala terjadi kelangkaan, terdapat pula niatan sosial untuk berbagi dengan masyarakat luas jadi hal paling kentara. Sebagaimana Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin mengatakan saat bazar berlangsung di Jatinegara, Jakarta Timur, selain berlatar niatan berbagi menjelang datangnya Ramadan, bazar juga diharapkan memberikan efek menenangkan masyarakat, “Di mana ketersediaan minyak goreng kemasan memadai dan perusahaan berkomitmen menyalurkannya.” Menunjukkan seperti apa komitmen Sinar Mas menurut Andrea adalah sisi diplomasi yang dapat dijangkau dari rangkaian puluhan bazar. “Apalagi tertuju ke daerah-daerah yang sulit mendapatkan minyak goreng.” 

 

“Di tengah sambutan VIP kita dan VIP setempat di Yogyakarta, ada celetukan warga dalam bahasa Jawa agar sambutan disudahi, khawatir terlalu siang.”

Noveradika

 

Kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan menurutnya tetap dimungkinkan, dengan pertimbangan lebih mendalam. “Jangan sampai ormas satu dengan lainnya jadi saling cemburu. Jangan sampai menimbulkan gejolak lagi, padahal dari awal niat kita baik,” ujarnya diiringi senyum, namun dengan nada serius. Sudah barang tentu penetapan hal semacam ini berlangsung berdasarkan evaluasi berikut rekomendasi atas setiap kegiatan di seluruh lokasi mulai dari persiapan hingga akhir pelaksanaan. “Selalu kami sampaikan kepada atasan, dan tergantung approval manajemen sih. Apakah memang memungkinkan dan dampaknya seperti apa,” kata Stakeholder Engagement Officer, Mardi Susanto.

Bazar dan Kostum

Bagi mereka yang pernah bergabung dalam kegiatan bazar minyak goreng, baik ketika masih dijenamakan sebagai Bazaar Rakyat, hingga terakhir dinamakan Bazar Minyak Goreng Ramadan, akan merasakan mengenakan seragam kaos pada setiap gelaran. Kalau sekian lama, hanya para tenaga penjual yang mengenakannya, belakangan para panitia dari lingkup President Office Sinar Mas juga turut berseragam. Sejak 2017, Creative & Social Media Department mengerjakan desainnya, yang setiap tahun tampil berbeda.

Tidak Gratis

Jika ada kata berbagi, selalu saja datang pertanyaan susulan, “Jika demikian, mengapa tidak dibagikan saja?” Bila melalui penjualan dengan potongan harga saja antusiasme masyarakat selalu tinggi, membagikannya secara gratis sangat mungkin bakal memunculkan konsentrasi massa yang sukar dikendalikan, berikut potensi mereka saling berdesakan bahkan saling berebutan. Padahal ketika itu pandemi Covid-19 memang mulai terkendali, namun belum berakhir. Sempat absen di masa puncak pandemi karena berlangsungnya pembatasan aktivitas sosial, persisnya sepanjang tahun 2021 hingga sebagian besar tahun 2022, tahun ini, bazar kembali menyapa warga masyarakat. Pengelolaan kerumunan bukan hal ringan, seperti pengalaman sekian tahun silam, persisnya ketika bazar berlangsung di Pamekasan, Madura bersama Menteri Komunikasi dan Informasi saat itu, Mohammad Nuh tahun 2008. Antusiasme warga yang tak terbendung membuat lokasi kegiatan harus dua kali dipindahkan dengan diwarnai pintu gerbang kantor pemerintah kabupaten yang jebol.

 

Terdengar keluhan masyarakat,

“Ngapain sih VIP kita tungguin, panas nih, udahlah mulai aja.”

Hengky

 

Pada kesempatan berbeda di sebuah kesatuan militer, Andrea menyaksikan besarnya tenaga para tentara bisa membuat tenda penjualan bergeser. “Kami minta bantuan pihak provoost. Cuma ya agak deg-degan di mana meja sama tenda bisa terdorong mundur sekitar satu meter. Sementara barang juga harus kita tahan supaya gak jatuh,” kenangnya. “Kadang susah juga tuh untuk ngatur waktu penjualan, ngatur kerumunan, ngatur jumlah pembelian, karena animo yang tinggi. Kami di lapangan tidak sampai sepuluh orang per titik, sedangkan pembeli bisa ratusan bahkan ribuan, challenge yang lebih besar di situ,” kata Hengky. Tahun ini, potongan harga yang disediakan memungkinan warga membeli minyak goreng kemasan seharga Rp15.000 per liter. Subsidi harga diberlakukan agar warga berkesempatan mendapatkan minyak goreng kemasan di bawah harga pasar yang jelang Hari Raya Lebaran sempat mencapai di atas Rp20.000 per liter.

Baca juga: 18 tahun Bazar Minyak Goreng: Kerja Banyak Pihak (2)

Safari Bazar Minyak Goreng

Sempat rehat sepanjang pandemi, tahun 2023, rangkaian Bazar Minyak Goreng Ramadan bermula di Serang, Banten pada pekan terakhir bulan Februari dan berakhir jelang pekan ketiga April di Semarang, Jawa Tengah.

 

Menggunakan Kupon

Selain menghindari terjadinya saling berebutan akibat massa yang terlalu bersemangat, penjualan tepat sasaran menjadi harapan seluruh pihak yang terlibat dalam gelaran bazar. Caranya dengan menggunakan kupon yang sebelum kegiatan berlangsung sudah harus rampung dibagikan oleh mitra pelaksana kepada khalayak pembeli. “Untuk mengontrol sebaran minyak goreng dan memastikan mereka yang membeli itu kalangan yang sesuai. Makanya kita tidak membagikan kupon sendiri, tapi dilakukan oleh panitia mitra karena mereka yang tahu target yang tepat, masyarakat mana yang butuh,” Hengky menjelaskan.

 

Kerap menjumpai pertanyaan,

“Boleh gak beli satu karton?”

Ferlita

 

Menurut Ferlita Lourensia, Stakeholder Engagement Officer yang baru mulai menjalani sensasi mengelola Bazar Minyak Goreng Ramadan tahun 2023 ini, pemberlakuan kupon akan membatasi pembelian sehingga mempersempit celah pihak tertentu yang ‘nakal’ dan coba-coba memborong atau menumpuk minyak. “Biar mereka yang tanpa kupon tidak sampai melakukan pembelian atau menghindari terjadinya pembelian melebihi ketentuan.” Di lapangan, ketentuan yang berlaku adalah setiap pembeli hanya mendapatkan sebuah kupon untuk untuk membeli dua liter minyak goreng kemasan. Tak lupa, perhelatan tak pernah melampaui durasi empat jam. “Mereka (mitra kegiatan) mendistribusikan ke masyarakat, warga, nanti pada hari-H. Kita batasi waktunya, enggak lebih dari 4 jam, takutnya kalo lebih, hingga 12 jam misalnya, kan repot juga nanti. Siapa yang mau menjaga?” ujar Mardi. Lucu, tapi benar adanya.

 

Kupon, untuk mempersempit potensi penjualan salah sasaran atau pembeli memborong minyak goreng.

 

Penulis: Jaka Anindita, Nasya Adinda, Qurrotu Ainii PZ

Grafis: Sidhi Pintaka

Foto: Noveradika Priananta






Jaka Anindita




Previous Post

Awal Baru di Tempat yang Baru

Next Post

18 tahun Bazar Minyak Goreng: Kerja Banyak Pihak (2)





4 Comments

on July 25, 2023

Satu lagi komentar yang pernah kami jumpai di lapangan ada beberapa kali,

1. Kalau beli 1 dus harga bisa kurang lagi gak :),
2. Mas, gak harga dibawah harga minyak kita kan lagi bazaar, masa bazaar dibatasi pembelian cuma 2 liter :(..

Yah pengalaman bazaar yang tiap lokasi penuh dengan berbagai cerita, kadang kalau diceritakan agak lucu jg dgrnya, kadang bikin kesal jg , tp so far cukup menyenangkan karena team bazaar dan internal kita semua kompak dan jalanan SOP Bazaar 👍👍

Terimakasih juga Pimred yang sudah bersedia meluangkan waktu membuat artikel BMG di tahun ini kembali👍👍

Salam sukses selalu👍👍

    on August 3, 2023

    Apa jawaban panitia atas kedua pertanyaan tadi, Pak? 😁

on August 2, 2023

Ketika awal-awal bmg inget banget masang spanduk sendiri sampai naik genteng warga,terus juga terlibat cekcok sama oknum preman setempat gak boleh masang spanduk di lokasi sampai pak camatnya turun langsung sambil buka baju dinas cuma pake singlet lalu pak camat bicara sama oknum preman akhirnya di ijinkan dan itu sudah jam 8 malam daerah kelurahan psr.senen kalo gak salah😜serba serbi bmg

on August 3, 2023

1 hal yg pengen dilakukan ketika masih bekerja di Sinar Mas, ikut bantu teman2 dalam Bazaar Minyak Goreng, tapi ini gak kesampaian 😁



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


More Story

Awal Baru di Tempat yang Baru

Talenta muda yang membangun karir jauh dari tempat tinggalnya sudah menjadi bagian keseharian Sinar Mas. Sejumlah pilar bisnisnya...

March 1, 2023