Berbeda dengan perayaan hari jadi Sinar Mas yang sekian tahun berlangsung di lobi utama Sinar Mas Land Plaza Jakarta, gelaran pada Oktober silam memberi kesempatan bagi Musikin Smartfren dan APP Symphony untuk bergantian menunjukkan kemampuan mereka membawakan lagu sekaligus menarik perhatian warga Sinar Mas yang berada di sana untuk bergabung dalam kemeriahan. Tidak mudah juga aksi mereka karena berlangsung tengah hari di sela jam kerja, dan mesti memanfaatkan sudut gedung yang bukan dirancang untuk pementasan musik. Suasana hati penonton dan kualitas akustik bangunan harus disiasati penampil. Tapi sepanjang dua hari pementasan yang bertajuk Jam Session HUT 85 Sinar Mas, kedua band – yang dari namanya dapat segera diketahui digawangi oleh karyawan dari mana – mendapatkan bantuan dari sejumlah sosok, dengan ponsel tak pernah lepas dari tangan mereka, yang turut bergabung menyanyi, berjoget, menyemangati sembari mengajak para karyawan yang lalu lalang di situ untuk turut serta.
Tidak setiap orang sanggup menggalang antusiasme khalayak, seperti yang terjadi pada hari Selasa (3/10/2023), karena keesokan harinya, suasana hati warga Sinar Mas sudah berhasil mereka picu untuk turut merayakan pagelaran sembari beraksi. Penonton yang hadir meningkat, khususnya ketika para pimpinan serta direksi lintas pilar bisnis bergantian mengadu vokal mereka di podium. Para penyemangat tadi mengenakan jaket biru yang pada punggung mereka tertera, ‘SMSquad Sinar Mas Community’. “SM Squad (yang bila dipanjangkan menjadi Sinar Mas Squad) adalah komunitas internal dari Sinar Mas dan pilar bisnisnya. Jadi kami mengambil perwakilan karyawan dari berbagai pilar yang bisa dikatakan menjadi influencers internal Sinar Mas, yang bertugas membantu menyebarluaskan berita positif tentang Sinar Mas dan pilar usahanya,” demikian Event & Project President Office Sinar Mas, Tika menjelaskan siapa para sosok berjaket biru itu.
Menjadi ‘pemandu lagu’ serta mengajak tak hanya rekan tapi juga publik buat berjoget bersama, sudah barang tentu hanya sebagian kecil tugas anggota skadron. Karena menurut Tika, kehadiran mereka diniatkan mempererat kolaborasi lintas pilar usaha. Caranya yang beragam, namun dengan kekuatan media sosial. “SM Squad akan banyak dilibatkan dalam kegiatan perusahaan. Mengingat tujuannya adalah menciptakan para micro influencers, karena orang-orang cenderung lebih memercayai informasi yang berasal dari orang atau teman dekatnya. Sementara tidak semua karyawan Sinar Mas tahu atau mem-follow aset media sosial resmi kita. Jadi kami berharap adanya SM Squad ini membantu orang-orang di sekitar mereka untuk mengetahui segala berita baru dan baik tentang Sinar Mas,” ungkapnya.
Dalam tugasnya selaku agen penyebaran informasi seputar Sinar Mas, para influencers atau pemengaruh yang pada hari Rabu (30/8/2023) resmi melewati inaugurasi di Sinar Mas Land Plaza, Jakarta ini mengandalkan akun media sosial pribadi mereka. Artinya yang dibutuhkan partama kali dari para anggota skadron adalah status dan kemampuan mereka selaku social media personality, yang berani sekaligus berniat tampil. Seperti pengakuan Specialist Complaint Handling APP Group, Nikolaus Sigit Gusti Nugroho. “Selain sangat tertarik dengan segala hal yang berbau media sosial atau konten, aku ikut SM Squad karena ingin menemukan teman-teman dari pilar lain yang mungkin selaras sama jiwa ekstrovert-ku,” demikian dirinya mengakui. Hal senada disampaikan Project Management Office Sinar Mas Agribusiness & Food, Miftakhusani atau yang kerap disapa Miftah, “Kurang lebih sama, karena tertarik, ingin berkontribusi dan mengenal lebih banyak karyawan Sinar Mas yang tersebar di berbagai pilar.”
Baca juga: SM Squad Hadir Menggugah Teman dan Khalayak
“Alasanku yang pertama, untuk menambah relasi. Kemudian, selama ini aku juga udah pake social media untuk personal branding, dan aku berpikir kenapa gak di-utilize lebih maksimal lagi. Jadi, selain buat personal branding, bisa dipakai juga buat mem-branding perusahaan. Supaya lebih banyak lagi yang tahu jika ternyata Sinar Mas tuh seluar biasa ini,” kata Culture & Employee Engagement APP Group, Siska Yulia Piliang. Persamaan yang dimilikinya dengan para anggota SM Squad adalah kegemarannya mengemas konten. “Dari zaman Friendster, Facebook sampai sekarang memang suka bikin konten. Tapi isinya masih random dan seputar kehidupan pribadi aku, seperti sharing parenting, working mom, atau mental health,” ceritanya. Sementara Staff Internal Auditor PT Asuransi Sinar Mas, Fonny Themia mengaku sejak 2016 telah rutin mengemas video berisikan tinjauan tentang film. “Sampai sekarang masih aktif membuat konten, tapi bersifat pribadi di Instagram. Semacam personal blog,” demikian Fonny.
Posisi ini terbuka bagi seluruh karyawan Sinar Mas, sejauh memenuhi kualifikasi seperti yang dipaparkan Community & Content Specialist President Office Sinar Mas, Wulan Cahyaningtyas. “Dia adalah karyawan aktif Sinar Mas, berkelakuan baik, di ranah digital maupun keseharian. Kami juga berkoordinasi dengan HR (human resources-Red) dan atasan kandidat untuk mengetahui apakah mereka ini punya catatan ‘khusus’ atau enggak. Untuk pendaftaran kami buka lewat tiga jalur. Pertama, rekomendasi, yaitu pilar usaha merekomendasikan kandidat yang dirasa layak untuk menjadi member SM Squad. Kedua, jalur seleb, yang diperuntukkan untuk kandidat dengan follower lebih dari 3.000, sehingga bisa langsung masuk tanpa harus melewati proses seleksi. Ketiga, jalur viral yang mengharuskan kandidat mengikuti seleksi dengan meng-upload konten terbaik mereka. Selama proses seleksi, kami bekerja sama dengan Sinar Mas Social Media Center untuk memantau aktivitas social media para kandidat, apakah bersih dari unsur SARA atau tidak,” urai Wulan.
Tika mengatakan seleksi berjenjang diberlakukan agar anggota yang terpilih tidak hanya berkualifikasi dari sisi aktivitas media sosial, namun juga punya rasa memiliki yang kuat terhadap jenama Sinar Mas yang mesti mereka angkat. Jika sebelumnya, anggota skadron bebas berkreasi dalam medsos masing-masing, kini sebagian aktivitas mereka dikenakan rambu khusus. Dalam perjalanannya, tercatat 47 sosok yang tertarik mendaftar sebelum terseleksi menjadi 25 anggota skadron. Saat ini, menurut Wulan mereka yang bergabung masih memprioritaskan sosok yang berdomisili di Jabodetabek, atas pertimbangan efisiensi waktu kala menugaskan mereka dalam kegiatan tatap muka. Pengelolaan waktu adalah sesuatu yang diakui penanggung jawab program sebagai aspek paling menantang. Anggota skadron adalah karyawan, artinya setiap kegiatan tidak boleh mengganggu tugas di kantor. Menurut Wulan, sejumlah anggota kadang terkendala izin atasan untuk bergabung dalam kegiatan terbuka, tatap muka langsung. “Kami berusaha semaksimal mungkin tidak memberatkan dan menganggu pekerjaan kantor mereka. Kita siasati dengan menugaskan mereka pada aktivitas daring,” kata Wulan.
Wulan dan Tika yang mengampu program ini akan menginventarisasi terlebih dulu tema kampanye yang layak dilambungkan, merembukkannya bersama anggota SM Squad, sebelum memutuskan bersama bagaimana eksekusinya dilakukan. “Walaupun tema konten kami yang menentukan, tapi kami tetap memberi kebebasan para member mengeksplorasi pembuatan konten sesuai dengan kreativitas masing-masing,” ujar Wulan. Nyatanya, demi membangun jaringan, pertemanan dan mengail pengalaman, para anggota skadron tak berkeberatan. Seperti dikatakan Process Engineering Sinar Mas Agribusiness & Food, Muflihatun Nahriyah. “Alasan singkat aku bergabung ke SM Squad ini adalah karena mau menebar koneksi yang lebih luas. Jadi awal mengetahui info pendaftaran, sudah langsung tertarik. Tetapi karena follower saya sedikit, saya harus berusaha lebih, lewat jalur tes.”
Penulis: Fatimah Azzahra, Fahira Afrah Primadiani, Jaka Anindita
Grafis: Dede Ilham Fitriana
Foto: Noveradika Priananta