Hujan yang mendera Jakarta di bulan Maret, mengesankan bukan waktu yang tepat untuk menggelar hajatan di tempat terbuka. Tapi sinar matahari pada hari Kamis, 6 Maret 2025 seolah berpihak pada peletakan batu pertama pusat data SMX01 di Superblock Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan. Tidak main-main upaya penyelenggara mengantisipasi bila hujan sampai turun, terlebih bidang lahan di sana masih bersalut becek, sehingga tenda besar untuk menampung tetamu dan menaungi seluruh mata acara didirikan di atas panggung. Beberapa kali terlihat peristiwa unik ketika para undangan lalu lalang menjejaki permukaan lantai panggung, terdengar suara cipratan air seiring langkah mereka, padahal air tadi ada di dasar panggung dan tak mengganggu.

Herson Suindah, Presiden Direktur sekaligus CEO SM+. Dengan berada di central business district Kuningan, akses jaringan akan berada sangat dekat dengan jatung internet di Indonesia.
SM+, perusahaan infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinar Mas, bersama dengan mitra usahanya, Korea Investment Real Asset Management (KIRA) berpatungan membangun gedung pusat data dengan nilai investasi lebih dari US$300 juta yang menunjuk LG Sinar Mas selaku penasihat teknologi dan operator dalam seluruh proses pembangunan, pengembangan serta operasionalisasinya. “Pusat data terbaru ini mencerminkan komitmen kami untuk menyediakan infrastruktur digital yang aman dan memiliki skalabilitas, sehingga dapat menghubungkan pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan ekosistem digital global,” ujar Herson Suindah, Presiden Direktur sekaligus CEO SM+ dalam pengantarnya di hadapan undangan, termasuk di antaranya Sinar Mas Board Member, Franky Oesman Widjaja, Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman, Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin serta Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin.

Begitu sirene berbunyi dan tirai tersingkap, semua tangan berikut telepon selular mengudara.
“Hadirnya SMX01, bersama dengan jaringan kami ke 24 edge data center yang saling terhubung di seluruh Indonesia, memungkinkan penerapan teknologi canggih, mengurangi latency jaringan untuk pengguna akhir, mempercepat masuknya perusahaan global, dan mendukung beban kerja AI yang terdistribusi,” tambah Herson. Artinya, SM+ atau lengkapnya PT SMPlus Digital Investama sebelum ini telah lebih dulu mengoperasikan hingga 24 pusat data di penjuru Nusantara. Bermitrakan entitas asal Korea menjadikan pemerintah mereka menilai penting untuk turut menghadiri ground breaking, dan Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Republik Korea, Park Soo-Deok tidak menyia-nyiakan kesempatan bernilai dengan menyampaikan pidatonya dalam Bahasa Indonesia ketika menyatakan proyek ini adalah buah dari eratnya kerja sama dan persahabatan Indonesia dengan Korea. “Saya berharap Korea dan Indonesia dapat terus bekerja sama erat dalam pembangunan yang berkelanjutan,” demikian Park yang percaya data center di Kuningan akan menjadi mesin penggerak perkembangan industri kecerdasan buatan dan pertumbuhan ekonomi masa depan Indonesia.

Kuasa Usaha Sementara Kedutaan Besar Republik Korea, Park Soo-Deok memberikan kesan khusus dengan pidatonya yang berbahasa Indonesia.
Berdiri memanfaatkan teknologi sekaligus tren terkini, gedung yang ada akan menggunakan rancang bangun ramah energi serta efektivitas penggunaan daya maksimal, dan tersertifikasi sebagai bangunan hijau. Pendekatan yang sesuai mengingat letaknya tak jauh dari kompleks apartemen dengan puluhan menara.
Epiwalk Lifestyle Menanti

Dari Epiwalk Mall ke Epiwalk Lifestyle.
Masih pada hari yang sama, berjarak sekitar 500 meter di hadapan, dan berselisih kurang dari dua jam, seolah tak ingin tertinggal, Sinar Mas Land menggelar pembukaan praresmi Epiwalk Mall yang kini beralih nama ke Epiwalk Lifestyle. Selain penyebutan, tampilan fisik bangunan yang juga berada di Superblock Rasuna Epicentrum Kuningan, namun bersisian dengan Bakrie Tower ini juga diperbarui demi menyongsong aspirasi urban pengunjungnya dalam perpaduan celah ruangan yang sebagian terbuka sekaligus hijau. Antusiasme pengunjung ke Garden of Blooming Lanterns yang hadir di atap seolah menghidupkan ulang apa yang pernah terjadi pada skydeck sebuah pusat perbelanjaan pertama di Jakarta yang berdiri di Jalan M.H. Thamrin beberapa tahun silam, kala berfoto di sana seolah keharusan.

Suasana persiapan beberapa hari jelang pembukaan praresmi.
Upaya mengembalikan kejayaan kawasan ini lewat konsep dan tampilan baru berlatarkan temuan riset jika publik semakin mendambakan pusat perbelanjaan yang mampu memfasilitasi gaya hidup berikut aktivitas komunitas, ”Tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan, tetapi juga ruang berkumpul yang dinamis bagi komunitas, profesional, serta keluarga,” demikian CEO Retail & Hospitality Sinar Mas Land, Fariyanto N. Sonda dalam keterangan tertulisnya. Dirinya hadir di sana bersama, CEO Project Support Services Group Sinar Mas Land, Harry Ramaputra, Vice President Retail & Hospitality Sinar Mas Land, Yani C. Dewi, Vice President Project Support & Services Sinar Mas Land, Kun Susetiawati dan Assistant Vice President of Epiwalk Lifestyle, Dhewy Mufidah.
Jika data center di dekatnya sekitar setahun ke depan rampung dan kemudian beraktivitas, ada Epiwalk Lifestyle yang menanti para jiwa muda yang bekerja di sana.
Penulis: Jaka Anindita
Foto: Noveradika Priananta, Jaka A., koleksi SM+, koleksi Sinar Mas Land