Anak-anak kebun di sekitar sekolah mereka, sebelum masa pandemi. Jauh dari kota, tidak menjadi kendala.
Menjaga keberlanjutan usaha bermakna adanya harmoni antara praktik bisnis yang mendatangkan keuntungan, dengan sumber daya lingkungan yang terkelola baik berikut tanggung jawab sosial yang nyata ke masyarakat sekitar. Sinar Mas pun demikian adanya. Dari awalnya mencari jalan lewat mempelajari dari praktik terbaik di negara lain, hingga coba-coba menerjemahkan sendiri bagaimana menyelaraskan ketiga hal tadi. Hingga di tahun 2006 hadir Eka Tjipta Foundation, organisasi nirlaba yang digagas keluarga Widjaja. Menjadi wadah pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang tersebar di bawah naungan Sinar Mas, fokus aksi ETF ada pada bidang pendidikan, lingkungan hidup, serta pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
“Yayasan berikhtiar melestarikan filosofi hidup Eka Tjipta Widjaja, yakni berintegritas, bersikap positif, berkomitmen, melakukan perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyal. Pendidikan adalah landasannya. Kami menerjemahkan itu dalam bentuk program yang berlangsung dengan dukungan pilar bisnis Sinar Mas, menjangkau masyarakat,” kata Ketua Umum ETF Hong Tjhin tentang nilai-nilai kehidupan pendiri Sinar Mas yang mangkat tahun 2019 silam itu.
Mengusung visi meningkatkan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat, yayasan berkomitmen memberikan kontribusi pada pembangunan Indonesia secara berkelanjutan. Caranya dengan membawa misi menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak dalam memberdayakan masyarakat dan mewujudkan perekonomian yang berkeadilan, menciptakan sosok pembelajar intelektual, yang berbudi luhur sekaligus berdaya saing, dan yang ketiga adalah mengembangkan tenaga kerja terdidik serta terampil, sesuai kebutuhan dunia usaha dan industri.
Menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja.
Pada ranah pendidikan, praktik yang berlangsung berupa bantuan pembangunan gedung sekolah, kampus, berikut sarana dan prasarana pendukungnya, serta penyaluran beasiswa. Tercatat sejak 2007 hingga pengujung 2021, lebih dari 3.400 beasiswa telah tersalurkan kepada masyarakat, di berbagai jenjang pendidikan. Di sentra perkebunan kelapa sawit Sinar Mas yang berlokasi di pelosok negeri, hadir Sekolah Eka Tjipta memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan menengah di sana dengan standar sekolah nasional, secara gratis. Terdapat lebih dari 250 sekolah bagi siswanya yang lazim disebut ‘anak-anak kebun’ di Sumatera, Kalimantan serta Papua, dan secara berkala terus ditingkatkan kapasitasnya.
Sementara revitalisasi sekolah kejuruan digagas untuk membantu memberdayakan pendidikan vokasi di Indonesia. Berawal di tahun 2019, inisiatif bertujuan memperkuat link and match antara pendidikan vokasi dengan dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja, di sejumlah kota. Wujudnya adalah sinkronisasi kurikulum, pengembangan soft skills dengan project base learning, menghadirkan pengajar dari kalangan industri, praktik kerja industri, sertifikasi kompetensi, kesempatan bagi pengajar untuk belajar di industri, berikut komitmen menyerap para lulusannya.
Membuka akses pendidikan di sentra perkebunan. Suasana perkelasan di Sekolah ETF sebelum pandemi datang.
Guna menyesuaikan proses pembelajaran dengan kompetensi yang dibutuhkan sektor industri, Eka Tjipta Foundation turut merenovasi ruang kelas dan memperbarui peralatan praktikum sesuai dengan spesifikasi industri. Hingga tahun 2021, tercatat sebanyak 6 sekolah menengah kejuruan atau vokasi telah direvitalisasi, dengan lebih dari 400 pelajar merasakan manfaatnya. Antara lain lewat program pendidikan Digital Marketing & Communications, yang lulusannya banyak dibutuhkan saat ini. “Sepak terjang pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja mendukung penghidupan keluarga hingga membuatnya tak sempat merasakan sekolah lanjutan, menjadikan dirinya tak pernah lupa membuka akses yang luas bagi masyarakat guna mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Hal ini yang kami lanjutkan hingga sekarang,” ujarnya.
Bahkan jauh sebelumnya, pada awal 1980-an bersama beberapa sejawatnya sesama pengusaha, Eka Tjipta telah berinisiatif menggalang dana abadi, yang menjadi modal awal berdirinya yayasan sosial karitatif di bidang pendidikan, Yayasan Prasetiya Mulya di tahun 1982, yang seiring perjalanan waktu menghadirkan lembaga pendidikan manajemen (business school) hingga lanjut bertransformasi menjadi universitas dengan membuka program sarjana. Ide yang saat itu berlatar niatan menghasilkan para entrepreneur andal, yang bermartabat, berbudaya, dan beretika.
Namun, pendidikan berkualitas hanya dapat berlangsung pada lingkungan yang sehat. Sesuatu yang semakin menantang di masa pandemi Covid-19. Karenanya, dengan menggandeng seluruh pilar bisnis Sinar Mas, bersama beragam potensi masyarakat lainnya, yayasan menggelar sentra vaksinasi, yang membidik pelajar sebagai akseptor. Hasilnya, sepanjang tahun 2021 sentra vaksinasi yang berlangsung di berbagai penjuru negeri telah menjangkau lebih dari 500.000 orang.
Memperingati 100 tahun kelahiran Eka Tjipta Widjaja, ETF berupaya agar nilai-nilai maupun inisiatif yang diwariskannya tetap bergaung di lingkup Sinar Mas, terasakan manfaatnya oleh masyarakat, bahkan jika memang efektif, dapat direplikasi oleh pihak lain. “Kami percaya pendidikan punya peran penting membangun kemandirian berikut kesejahteraan masyarakat, terlebih Indonesia tengah membidik momen Indonesia Emas tahun 2045 nanti, berlandaskan SDM yang unggul dan kompeten. Selaras dengan filosofi Pak Eka tadi,” kata Hong Tjhin.