Jakarta, September 9, 2024 – PT SMPlus Digital Investama (“SM+”), salah satu wadah investasi infrastruktur digital yang didukung oleh Sinar Mas, mengumumkan penjalinan kemitraan strategis dengan Korea Investment Real Asset Management Co., Ltd. (“KIRA”) untuk mengembangkan pusat data (data center) mutakhir di kawasan pusat bisnis Jakarta yang akan melayani bisnis dan hyperscaler. Proyek dengan investasi lebih dari USD 300 juta ini direncanakan siap beroperasi pada pertengahan tahun 2026.

Kehadiran investasi KIRA di Indonesia dilandasi dengan keyakinan mereka atas kuatnya potensi bisnis pusat data di Indonesia. Pengalaman unggul KIRA di bisnis pusat data di Korea dan negara lainnya selama ini serta keahlian SM+ untuk mengembangkan dan mengelola bisnis pusat data di Indonesia akan menjadi pondasi yang kuat bagi kemitraan ini untuk meraih peluang dalam bisnis pusat data di Indonesia.

Franky Oesman Widjaja, Board Member dari Sinar Mas menjelaskan, “Pusat data baru ini akan memberikan fasilitas dan layanan terbaik yang sangat penting untuk memajukan transformasi digital di berbagai sektor di Indonesia, termasuk keuangan, industri, pemerintahan, layanan publik, dan pendidikan. Kami sangat menghargai kemitraan dengan KIRA dalam inisiatif penting ini.”

“Kami yakin kemitraan dengan SM+ dan Sinar Mas akan mendorong transformasi digital Indonesia secara signifikan. Kemitraan ini merupakan langkah penting menuju pencapaian visi bersama kami untuk menjadi pemimpin pasar pusat data di Indonesia,” tambah Kim Yong Sik, Chief Executive Officer dari KIRA.

Karakteristik kunci dari proyek pusat data ini meliputi:
• Kolaborasi dengan Mitra Teknologi Pusat Data Terbaik di Kelasnya: PT LG Sinarmas Technology Solutions (“LG Sinar Mas”), perusahaan patungan antara SM+ dan LG CNS, penyedia layanan pusat data terkemuka di Korea Selatan, telah ditunjuk sebagai konsultan teknis utama untuk melakukan perancangan dan menjadi operator fasilitas setelah pusat data ini beroperasi. Dengan dukungan LG Sinar Mas, proyek pusat data ini akan menawarkan layanan desain, operasional, dan servis manajemen pusat data andal yang akan memberikan solusi dan nilai yang optimal bagi para pelanggannya.
• Desain yang Future-Proof: Untuk mengakomodasi teknologi komputasi canggih seperti AI, pusat data ini akan menggunakan teknologi liquid cooling. Desain ini menempatkan fasilitas ini sebagai salah satu yang paling mutakhir di Indonesia dan kawasan sekitarnya.
• Konektivitas Handal: Dengan lokasi strategis di tengah kota Jakarta, pusat data ini akan menawarkan konektivitas yang bersifat carrier-neutral ke internet exchange utama dan jaringan nasional ke 24 Edge data centers.
• Skalabilitas: Dengan mempertimbangkan potensi ekspansi di masa depan, pusat data ini dirancang untuk dapat beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan pelanggan yang memungkinkan untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi tiga kali lipat dari kapasitas saat ini.

Structure Research memperkirakan pasar pusat data Indonesia akan tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 22% hingga mencapai Rp16,6 triliun (USD 1,1 miliar) pada tahun 2028 dari perkiraan Rp6,1 triliun (USD 395,0 juta) pada tahun 2023. Dengan jumlah populasi penduduk hampir 280 juta jiwa, Indonesia akan siap untuk menghadapi pertumbuhan pasar domestik yang signifikan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dan momentum yang kuat di masa depan. SM+ dan KIRA yakin bahwa kemitraan ini dapat menangkap dan memanfaatkan peluang tersebut.

___________________________________________________________

Tentang Sinar Mas: Berawal ketika Eka Tjipta Widjaja pada usia 15 tahun memilih kewirausahaan sebagai jalan hidupnya di Makassar, Sulawesi Selatan di tahun 1938 silam, kini Sinar Mas menjadi sebuah jenama (brand) yang menaungi sejumlah perusahaan dengan nilai korporasi yang sama, namun masing-masing dari mereka independen, dengan manajemen tersendiri. Perusahaan-perusahaan itu bergerak di sektor pulp dan kertas, agribisnis dan makanan, pengembang dan real estat, jasa keuangan, telekomunikasi dan teknologi, energi dan infrastruktur, layanan kesehatan, serta beberapa bidang usaha lainnya.


Tentang KIRA: Dimulai dengan akuisisi Hanshin Securities pada tahun 1982 dan rebranding menjadi Dongwon Securities, Dongwon Group pertama kalinya muncul di sektor keuangan Korea. Pada tahun 2005, Dongwon Securities melakukan merger dengan Korea Investment Securities dan secara resmi menjadi Korea Investment Holdings. Hingga saat ini, Korea Investment Holdings tercatat di Korea Stock Exchange dan memiliki 11 perusahaan afiliasi, termasuk perbankan, asset management, private equity, investment banking, dan hedge fund. Korea Investment Real Asset Management, salah satu anak perusahaan langsung dari Korea Investment Holdings, adalah perusahaan asset management yang memiliki spesialisasi dalam investasi dan pengelolaan dana di aset alternatif seperti real estat dan infrastruktur (Ed. Jaka Anindita).