Adalah dr.Muhammad Yusuf SpOG (K).Onk, salah satu tim dari Cancer Care Center Eka Hospital Cibubur yang dengan semangat pantang menyerah terus berdedikasi dan memberikan sugesti positif kepada para pasien-pasiennya. Hasilnya, pasien lebih semangat dalam menjalani rangkaian pengobatan dan optimis dapat sembuh.
Di suatu hari di bulan Mei 2021, Mauren (33) melihat flek cokelat di celana dalam. Padahal, seingatnya, di tanggal itu belum waktunya ia haid. Sedikit bingung, tapi Mauren berpikir positif saja, mungkin karena faktor psikologis dan kecapeken akibat pekerjaan di kantor yang sedang banyak-banyaknya.
Sang suami ketika mengetahui hal tersebut, mengajak sang istri untuk memeriksakan diri ke dokter. Sepertinya sang suami sudah punya firasat. Karena memang, munculnya bercak atau flek pada wanita menjadi sebuah tanda bahwa ada kondisi tertentu dalam tubuh karena terjadi pada waktu yang tidak menentu.
Karena munculnya flek sudah terjadi beberapa hari, akhirnya Mauren mengikut saran sang suami untuk bertanya pada pihak medis.
Mereka berdua mencari di mesin pencarian Google rekomendasi dokter spesialis obstetri dan ginekologi, atau sering disebut juga dokter obgyn atau dokter kandungan. Dokter yang menyandang gelar SpOG tidak hanya memeriksa dan mengatasi gangguan pada kehamilan saja, tetapi juga seputar kesehatan organ reproduksi wanita.
Hingga akhirnya Mauren mendapatkan info tentang dr. Muhammad Yusuf, Sp.OG (K) Onk. Selain dokter spesialisasi kebidanan dan kandungan, dr. Yusuf juga konsultan Onkologi. Onkologi merupakan bidang ilmu kedokteran yang berfokus pada deteksi dan penanganan penyakit kanker.
Pertama kali Mauren dan suami bertemu dr. Muhammad Yusuf di Eka Hospital BSD City. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Mauren diminta untuk melakukan biopsi, kemudian di USG.
Ternyata benar firasat sang suami. Pada Mei 2021, Mauren didiagnosa kanker serviks. Meskipun masih stadium awal, hidup Mauren seakan runtuh sesaat setelah menerima kabar tersebut. Ia mencoba menyangkal apa yang terjadi.
Namun, sang suami mencobanya menguatkan dan memberikan pengharapan. Ia berjanji akan menemari Mauren melewati masa-masa sulit ini. Sang suami pula yang membuka cerita kepada keluarga tentang kondisi yang dihadapi oleh Mauren.
Acceptance atau penerimaan dari keluarga yang menjadi salah satu hal yang membuat Mauren tetap semangat dan pantang menyerah menghadapi hal ini. Bahkan, dr. Yusuf berjanji kepada Mauren bahwa ia akan menemaninya meski bertahun-tahun lamanya, sampai Mauren dinyatakan sembuh.
“You’re not alone, Mauren,” janji dr. Yusuf.
Hanya berselang satu bulan setelah didiagnosis, Mauren memutuskan untuk menjalani operasi. Kini, Mauren bisa lega karena telah selesai menjalani pengobatan kanker serviks dan tak lagi menyandang status pasien, namun sebagai penyintas.
Pada saat itu, gelombang kedua pandemi Covid-19 mulai bergejolak di Tanah Air. Meskipun demikian, Mauren mengaku sangat terbantu dengan pelayanan dari Eka Hospital Cibubur yang menyediakan layanan terbaik untuknya.
Kisah yang disampaikan oleh Mauren kepada Tim Creative & Social Media pada Kamis (27/1/2022) merupakan kisah yang belum pernah ia ceritakan kepada orang lain. Hanya suami, keluarga inti, dan sahabat yang tahu perjuangan Mauren untuk sembuh dari kanker serviks.
Di akhir wawancara, Mauren menyarankan kepada kaum perempuan untuk rutin melakukan Tes Papsmear dan mendapatkan vaksinasi HPV. Jika segera mungkin memeriksakan diri ke dokter, para perempuan bisa dengan cepat mengetahui apa yang terjadi pada dirinya, sehingga bisa segera mendapatkan penanganan medis.
Kisah selengkapnya dari dr. Yusuf dan Mauren bisa disaksikan pada video berikut ini.