Kain Humbang Shibori, Saksi Semangat Kartini dari Sumatera Utara
Ada yang berprestasi melalui olahraga, ada yang berjuang di bidang pendidikan, ada pula yang sangat peduli terhadap lingkungan. Sejumlah perempuan di Indonesia meneladani semangat Kartini serta menginspirasi bagi negeri.
Fitri Gultom, misalnya. Seorang perempuan dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara kini mendedikasikan hidupnya sebagai pengrajin kain yang dinamakan Humbang Shibori. Jika Sumatera Utara dikenal dengan kain ulos, Fitri Gultom justru menekuni pembuatan kain yang mengangkat konsep Eco Fashion, di mana dalam setiap proses pembuatan kain Humbang Shibori menggunakan bahan-bahan alami, termasuk dalam pewarnaannya.
“Awalnya masyarakat di sini penasaran ini kain apa, kenapa seperti beda dengan yang lain. Saya hanya jawab saja kalau ini memang ikat celup, yang pewarnaannya menggunakan bahan alami,” tutur Fitri Gultom.
Adapun bahan yang digunakan dalam pewarnaan kain Humbang Shibori diantaranya kunyit, kayu jati, kulit jengkol, slot gacor, dan masih banyak lagi. Bahkan Fitri Gultom juga tak jarang menggunakan sisa sayuran yang tak laku di pasaran untuk digunakan sebagai bahan pewarna alami kain Humbang Shibori.
Fitri Gultom tak sendiri, sebab dalam mewujudkan konsep Eco Fashion ini, ia mendapatkan pembinaan dari Asuransi Sinar Mas. Fitri Gultom diajarkan beragam hal, mulai dari teknik pewarnaan, teknik ikat kain, hingga pemasaran kain Humbang Shibori. Hal ini semakin memudahkan Fitri Gultom dalam menghadirkan sebuah karya yang ramah lingkungan.
Bahkan kain Humbang Shibori kini telah mendunia. Tidak hanya pemasaran sampai ke luar negeri, namun kain Humbang Shibori pernah digunakan dalam ajang fashion show di Kanada. Sungguh tak ada yang menyangka bahwa di balik sebuah karya nan indah, ada seorang pemudi asal Sumatera Utara yang betul-betul peduli terhadap lingkungan.
“Saya sebagai pengrajin kain Humbang Shibori sangat senang, di mana hasil karya saya sebagai orang biasa sudah mendunia,” ungkap Fitri dengan raut wajah bahagia.
Selain rasa bahagia dan bangga, namun melalui kain Humbang Shibori, Fitri Gultom dapat menaikkan derajat dirinya juga keluarganya. Ia kini tak lagi perlu berjualan keripik untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari. Melalui penjualan kain Humbang Shibori, ia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk biaya kuliahnya.